Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Bulukumba pada tahun 2024 sebesar 6,71 persen, atau sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 7,22 persen. Jumlah penduduk miskin tercatat 28.600 jiwa dari total 475.405 jiwa penduduk.
Secara historis, persentase kemiskinan di Bulukumba mengalami fluktuasi. Angka tertinggi terjadi pada tahun 2004 sebesar 14,2 persen, sedangkan angka terendah pada tahun 2024. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 14,57 persen, dan pertumbuhan terendah pada tahun 2009 turun 14,36 persen. Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 7,17 persen dan lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 7,11 persen, angka kemiskinan saat ini menunjukkan penurunan. Pada tahun 2024, Kabupaten Bulukumba berada pada urutan ke-367 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Subulussalam Periode 2007 - 2024)
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Sulawesi Selatan yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Bulukumba menunjukkan angka yang cukup kompetitif. Kabupaten Gowa memiliki persentase kemiskinan 6,85 persen, Kabupaten Luwu Timur 6,55 persen, Kota Palopo 7,35 persen, Kota Parepare 5,27 persen, Kabupaten Soppeng 6,9 persen dan Kabupaten Wajo 6,47 persen.
Kabupaten Gowa
Dengan persentase kemiskinan 6,85 persen, Kabupaten Gowa menduduki peringkat ke-361 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Gowa mencapai 55.130 jiwa dari total 806.908 jiwa. Garis kemiskinan di Gowa tercatat sebesar Rp 475.305 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Gowa mencapai Rp 37,77 juta per tahun, dengan pertumbuhan sebesar 6,35 persen. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin mengalami penurunan turun 6,72 persen.
Kabupaten Luwu Timur
Kabupaten Luwu Timur memiliki persentase kemiskinan sebesar 6,55 persen dan berada di peringkat ke-376 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 20.700 jiwa dari total 316.000 jiwa. Pendapatan per kapita di Luwu Timur cukup tinggi, mencapai Rp 97,18 juta per tahun, meski mengalami penurunan pertumbuhan turun 2,32 persen. Garis kemiskinan di kabupaten ini tercatat Rp 460.356 per kapita per bulan, meningkat 5,06 persen.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Karanganyar 2015-2024)
Kota Palopo
Kota Palopo mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 7,35 persen, menempatkannya pada urutan ke-334 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin di kota ini adalah 14.430 jiwa dari total 180.518 jiwa penduduk. Garis kemiskinan di Palopo adalah Rp 466.521 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Kota Palopo mencapai Rp 56,65 juta per tahun, dengan pertumbuhan 4,00 persen.
Kota Parepare
Kota Parepare memiliki persentase kemiskinan terendah dibandingkan kabupaten lain, yaitu 5,27 persen dan menduduki peringkat 431 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini hanya 7.940 jiwa dari total 161.599 jiwa. Garis kemiskinan di Parepare tercatat Rp 467.151 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Parepare cukup tinggi, mencapai Rp 61,97 juta per tahun dengan pertumbuhan sebesar 5,43 persen.
Kabupaten Soppeng
Persentase kemiskinan di Kabupaten Soppeng adalah 6,90 persen, menempatkannya pada peringkat ke-357 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Soppeng mencapai 15.900 jiwa dari total 241.364 jiwa. Garis kemiskinan di Soppeng tercatat Rp 411.958 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Soppeng tergolong tinggi yaitu Rp 67,26 juta per tahun, dengan pertumbuhan sebesar 7,48 persen.
Kabupaten Wajo
Kabupaten Wajo memiliki persentase kemiskinan 6,47 persen dan berada di peringkat ke-384 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 26.570 jiwa dari total 410.729 jiwa. Garis kemiskinan di Wajo adalah Rp 431.291 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Wajo mencapai Rp 66,71 juta per tahun, dengan pertumbuhan sebesar 4,87 persen.