Laporan Global Terrorism Index (GTI) 2022 menunjukkan bahwa Afghanistan merupakan negara yang paling terdampak terorisme pada 2022. Negara ini memperoleh skor tertinggi 9,109 poin.
Menurut GTI, ada 837 insiden terorisme di Afghanistan pada 2021. Kematian akibat serangan terorisme di Afghanistan naik 14% secara tahunan (year-to-year/yoy) pada 2021 menjadi 1.426 jiwa.
Tak hanya itu, serangan terorisme di Afghanistan tersebut juga menyebabkan 2.199 jiwa mengalami cedera.
“Serangan paling mematikan tahun 2021 terjadi ketika kelompok teroris ISIS meledakkan dua bom bunuh diri di Bandara Internasional Kabul Afghanistan, yang mengakibatkan 170 kematian dan lebih dari 200 luka-luka. Itu adalah serangan paling mematikan di Afghanistan sejak 2007,” demikian dikutip dari laporan GTI.
Sementara itu, Irak menempati peringkat kedua dengan skor indeks 8,511 poin. Kemudian, Somalia dan Burkina Faso menempati peringkat ketiga dan keempat dengan skor masing-masing 8,398 poin dan 8,270 poin.
Suriah menyusul sebagai negara yang paling terdampak terorisme kelima di dunia pada 2021 dengan skor 8,250 poin.
Berikut ada 10 negara paling terdampak terorisme berdasarkan skor indeks terorisme pada 2022:
- Afghanistan: 9,109 poin
- Irak: 8,511 poin
- Somalia: 8,398 poin
- Burkina Faso: 8,270 poin
- Suriah: 8,250 poin
- Nigeria: 8,233 poin
- Mali: 8,152 poin
- Niger: 7,856 poin
- Pakistan: 7,825 poin
- Kamerun: 7,432 poin
Sementara itu, Indonesia menempati peringkat ke-24 daftar skor indeks terorisme global 2022. Indonesia tercatat memiliki skor 5,5 poin.
Hari ini, Rabu (7/12), ledakan bom bunuh diri terjadi di Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, sekitar pukul 08.20 WIB. Sesaat kemudian, warga sekitar yang mendengar dentuman bom itu pun berhamburan ke luar bangunan. Hingga kini, polisi masih menyelidiki dan mengamankan area lokasi ledakan tersebut.
Penelitian yang dirilis oleh Institute for Economics and Peace (IEP) ini menghitung skor GTI berdasarkan empat indikator. Keempat indikator tersebut di antaranya jumlah insiden, kematian, cedera, dan sandera yang disebabkan oleh aksi terorisme.
Adapun skala yang digunakan GTI adalah pada rentang 0 hingga 10. Angka 0 menunjukkan bahwa tak ada dampak dari terorisme, sedangkan 10 mewakili dampak terorisme tertinggi. GTI menganalisis dampak terorisme di 163 negara yang mencakup 99,7% dari populasi dunia.
(Baca: Tantangan Hidup Penduduk Asia Tenggara, dari Pandemi sampai Terorisme)