Tantangan Hidup Penduduk Asia Tenggara, dari Pandemi sampai Terorisme

Demografi

Lite

Cindy Mutia Annur 21/03/2022 18:20 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Laporan ISEAS-Yusof Ishak Institute menunjukkan, beragam tantangan yang dihadapi penduduk Asia Tenggara. Mayoritas menilai ancaman pandemi Covid-19 bagi kesehatan adalah tantangan terbesar

Ragam Tantangan Hidup yang Dihadapi Penduduk Asia Tenggara (2022)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Tantangan Hidup Penduduk Asia Tenggara, dari Pandemi sampai Terorisme

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Ragam Tantangan Hidup yang Dihadapi Penduduk Asia Tenggara (2022)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Mayoritas penduduk Asia Tenggara menilai tantangan hidup utama mereka saat ini adalah pandemi Covid-19. Hal ini tercatat dalam laporan survei ISEAS-Yusof Ishak Institute.

Menurut survei tersebut, sebanyak 75,4% responden penduduk Asia Tenggara menganggap ancaman kesehatan akibat pandemi Covid-19 sebagai tantangan terbesar.

Kemudian sebanyak 49,8% responden menilai tantangan terbesar adalah masalah pengangguran dan resesi ekonomi.

Sebanyak 37% responden menyebut perubahan iklim dan peristiwa cuaca yang lebih intens, 35,6% menghadapi ancaman meningkatnya ketegangan militer, dan 34,3% ancaman ketidakstabilan politik dalam negeri.

Adapula 32,8% responden yang menilai tantangan terbesar saat ini adalah melebarnya kesenjangan sosial-ekonomi, diikuti kondisi hak asasi manusia yang memburuk 22,6%, dan ancaman terorisme 12,5%.

Survei ini dilakukan terhadap 1.677 responden yang berdomisili di wilayah Asia Tenggara pada 2021 menggunakan metode mixed sampling. Survei dilakukan secara online (89,9%) dan offline (10,1%). Survei online dilakukan dengan metode Computer-Assisted Personal Interview (CAPI).

(Baca: Survei: Sederet Permasalahan Utama Indonesia Menurut Anak Muda)

Editor : Adi Ahdiat