Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Yogyakarta sebesar 6,26% pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 6,49%. Dengan jumlah penduduk 415.021 jiwa, terdapat 28.790 penduduk miskin di Kota Yogyakarta.
Dibandingkan dengan kabupaten lain di DI Yogyakarta, penurunan persentase kemiskinan Kota Yogyakarta sebesar 3,54% lebih baik dari Kabupaten Sleman yang penurunannya hanya 0,8%. Namun lebih rendah dari penurunan di Kabupaten Bantul sebesar 2,51% dan Kabupaten Gunung Kidul sebesar 2,69%.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Tulang Bawang Barat 2015-2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Kota Yogyakarta selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2004, yaitu 12,77%, sedangkan terendah pada tahun 2024, yaitu 6,26%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 10,53% dan pertumbuhan terendah pada tahun 2022 turun 13,91%. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024) sebesar 6,46%, angka kemiskinan saat ini lebih rendah. Urutan persentase kemiskinan Kota Yogyakarta secara nasional berada di peringkat 393, menunjukkan perbaikan dari tahun sebelumnya yang berada di peringkat 391.
Dalam perbandingan dengan kabupaten lain di DI Yogyakarta, Kota Yogyakarta memiliki persentase kemiskinan lebih rendah dibandingkan Kabupaten Bantul (11,66%) dan Kabupaten Gunung Kidul (15,18%), tetapi lebih tinggi dari Kabupaten Sleman (7,46%).
Kabupaten Bantul
Kabupaten Bantul menempati peringkat 186 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan, dengan angka 11,66%. Jumlah penduduk miskin mencapai 126.930 jiwa dari total populasi 976.573 jiwa. Garis kemiskinan di Bantul adalah Rp 510.74 ribu per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 4,59%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 35,84 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk Bantul 0,86% dan pertumbuhan jumlah penduduk miskin -1,23%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Bulukumba Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Gunung Kidul menempati peringkat 97 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan, dengan angka 15,18%. Jumlah penduduk miskin mencapai 120.410 jiwa dari total populasi 776.584 jiwa. Garis kemiskinan di Gunung Kidul adalah Rp 401.20 ribu per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 4,96%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 35,50 juta per tahun, dengan pertumbuhan 6,75%. Pertumbuhan penduduk Gunung Kidul sangat kecil hanya 0,06% dan pertumbuhan jumlah penduduk miskin -1,5%.
Kabupaten Sleman
Kabupaten Sleman memiliki persentase kemiskinan 7,46% dan berada pada urutan 328 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin adalah 97.940 jiwa dari total penduduk 1.118.353 jiwa. Garis kemiskinan di Sleman mencapai Rp 513.92 ribu per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 4,53%. Pendapatan per kapita Sleman adalah yang tertinggi di antara kabupaten lain yaitu Rp 54,50 juta per tahun, dengan pertumbuhan 6,16%. Terjadi pertumbuhan penduduk 1,17% namun pertumbuhan jumlah penduduk miskin hanya 0,45%.