Menurut laporan The Atlas of Sustainable Development Goals 2023 dari Bank Dunia, pada 2020 Indonesia memproduksi sekitar 65,2 juta ton sampah.
Angka itu menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil sampah terbesar ke-5 di skala global.
Kendati demikian, jika mempertimbangkan jumlah penduduknya, secara rata-rata Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 250 kilogram (kg) per kapita per tahun.
Volume sampah per kapita Indonesia masuk "kelas menengah" di skala global, peringkat ke-128 dari 211 negara yang didata Bank Dunia, tapi masih nomor 5 terbesar di Asia Tenggara.
Pada 2020, negara anggota ASEAN dengan produksi sampah per kapita terbesar adalah Brunei Darussalam. Di urutan berikutnya ada Malaysia, Thailand, dan Singapura, dengan rincian seperti terlihat pada grafik di atas.
"Produksi sampah erat kaitannya dengan pendapatan negara. Negara-negara yang lebih kaya memiliki tingkat konsumsi lebih tinggi, dan karenanya menghasilkan lebih banyak limbah," kata Bank Dunia dalam laporannya.
Kendati begitu, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan sampah global dalam beberapa dekade mendatang akan lebih didominasi negara berpendapatan menengah.
"Pertumbuhan sampah global secara historis berasal dari negara berpendapatan menengah ke atas (upper-middle income) dan tinggi (high income). Tapi sekarang, produksi sampah di negara berpendapatan tinggi tidak lagi meningkat pesat," kata mereka.
"Sampah dari negara berpendapatan menengah ke atas (upper-middle income) diprediksi meningkat sekitar 70%, dan sampah negara berpenghasilan menengah ke bawah (lower-middle income) diproyeksikan naik lebih dari dua kali lipat pada tahun 2050," lanjutnya.
(Baca: 10 Provinsi Penghasil Sampah Terbanyak 2022, Jawa Tengah Teratas)