Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Timor Tengah Utara pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp22.630 per kapita per bulan. Terjadi penurunan sebesar 21,1% dibandingkan tahun sebelumnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp187.472, pengeluaran untuk kecantikan hanya mencakup sekitar 12,1% dari total pengeluaran. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan jadi mencapai Rp113.083, atau sekitar 5 kali lipat dari pengeluaran untuk kecantikan. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas pengeluaran masyarakat masih lebih besar untuk kebutuhan dasar seperti makanan.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di DI Yogyakarta Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Timor Tengah Utara menunjukkan angka yang fluktuatif. Sempat mengalami penurunan dari Rp16.803 pada 2018 menjadi Rp12.831 pada 2019, kemudian sedikit naik menjadi Rp13.386 pada 2020. Tahun 2021 terjadi lonjakan signifikan hingga mencapai Rp22.987, namun kemudian kembali turun menjadi Rp19.647 pada 2022. Pada 2023, pengeluaran sempat naik tajam menjadi Rp28.690, yang merupakan angka pengeluaran tertinggi selama periode tersebut, namun kembali turun di tahun 2024 menjadi Rp22.630.
Pada 2024, Kabupaten Timor Tengah Utara berada di peringkat ke-25 pengeluaran untuk kecantikan di antara seluruh pulau Nusa Tenggara dan Bali. Di tingkat provinsi Nusa Tenggara Timur, kabupaten ini berada di peringkat ke-9. Sementara secara nasional, Kabupaten Timor Tengah Utara menempati peringkat ke-424.
Berdasarkan data BPS, Kota Kupang mencatatkan nilai pengeluaran untuk kecantikan tertinggi di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2024, yaitu Rp48.255, dengan pertumbuhan 6,9%. Kabupaten Sikka berada di urutan kedua dengan Rp27.107, namun mengalami penurunan sebesar 13,6%. Kabupaten Sumba Timur berada di posisi ketiga dengan pengeluaran Rp26.994 dan pertumbuhan positif 15,7%. Kabupaten Malaka menunjukkan pertumbuhan tertinggi yaitu 46,5% dengan nilai pengeluaran Rp26.368, menduduki peringkat keempat. Kabupaten Lembata berada di posisi kelima dengan pengeluaran Rp25.253 dan pertumbuhan 7,3%.
Dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran selama tiga tahun terakhir (2021-2023) sebesar Rp23.775, pengeluaran tahun 2024 sedikit lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023) sebesar Rp21.628, pengeluaran tahun 2024 masih lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, tingkat pengeluaran untuk kecantikan masih berada di atas rata-rata dalam jangka waktu yang lebih panjang.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sulawesi Barat 2015 - 2024)
Kota Kupang
Data BPS menunjukkan Kota Kupang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp792.892 pada tahun 2024, mengalami penurunan tipis 2,2% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp810.823,97. Meski begitu, Kota Kupang tetap menduduki peringkat pertama se-kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam hal pengeluaran bukan makanan. Angka ini menggambarkan bahwa alokasi dana masyarakat Kota Kupang untuk kebutuhan di luar makanan tetap tinggi dibandingkan daerah lain di provinsi tersebut.
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Manggarai Barat mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp498.135 pada tahun 2024, meningkat 2,7% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp485.127,9. Dengan angka ini, Kabupaten Manggarai Barat menduduki peringkat kedua se-kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pertumbuhan positif ini mengindikasikan adanya peningkatan pengeluaran masyarakat untuk berbagai kebutuhan selain makanan, mencerminkan potensi perbaikan ekonomi di wilayah tersebut.
Kabupaten Sabu Raijua
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Sabu Raijua mengalami lonjakan signifikan sebesar 24,8%, dari Rp385.409,05 di tahun sebelumnya menjadi Rp481.157 pada tahun 2024. Kenaikan ini menempatkan Sabu Raijua pada peringkat ketiga se-kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pertumbuhan yang tinggi ini menunjukkan perubahan pola konsumsi masyarakat, dengan alokasi dana yang lebih besar untuk kebutuhan di luar makanan.
Kabupaten Sumba Timur
Kabupaten Sumba Timur menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp465.209 pada tahun 2024. Data ini mengalami kenaikan 6,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp438.472,72. Dengan angka tersebut, Sumba Timur menduduki peringkat keempat se-kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur. Peningkatan ini menggambarkan adanya pergeseran prioritas konsumsi masyarakat Sumba Timur, dengan proporsi yang semakin meningkat untuk kebutuhan di luar makanan.