Kementerian LHK Deteksi 758 Hotspot di Indonesia, Terbanyak di Nusa Tenggara Timur (Rabu, 25 September 2024)

1
Irfan Fadhlurrahman 25/09/2024 17:19 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 758 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini bertambah 13 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Rabu (25/9/2024) pukul 16.28 WIB. Dari 758 titik panas terdeteksi, 19 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 676 titik skala sedang, dan 63 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Hampir 5 Ribu Kejadian Bencana Alam di Indonesia Sepanjang 2023, Karhutla Mendominasi)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Nusa Tenggara Timur sebanyak 185 titik. Sulawesi Tenggara menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 86 titik. Nusa Tenggara Barat berada di posisi ketiga sebanyak 63 titik panas.

Sebanyak 57 titik panas terdeteksi di Kalimantan Timur, Lampung menyusul dengan 44 titik panas, serta Banten dan Maluku Utara masing-masing memiliki 43 dan 28 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: 55 Bencana Terjadi pada Tengah September 2023, Karhutla Mendominasi)

Data Stories Terkini
Databoks Premium
Databoks Premium

Data Populer

Lihat Semua