Jumlah penduduk miskin di Riau pada Juni 2024, bertambah 6.590 jiwa menjadi 492,25 ribu jiwa dibandingkan dengan Maret 2023. Sementara jika dibandingkan dengan September 2022, Jumlah penduduk miskin turun dari sebelumnya yang mencapai 493,13 ribu jiwa.
Naiknya jumlah penduduk miskin di provinsi ini, tidak memberikan dampak terhadap persentase penduduk miskin yang terpantau justru menurun. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis persentase penduduk miskin di Riau mencapai 6,67 persen pada 2024. Angka ini berkurang 0,01 persen dibandingkan Maret 2023 yang tercatat 6,68 persen. Sementara, dibandingkan dengan September 2022, angkanya turun 0,17 persen.
(Baca: 11,97% Penduduk di Kota Tanjung Balai Masuk Kategori Miskin)
Berdasarkan wilayah, jumlah penduduk miskin bertambah 492,25 ribu jiwa pada Maret 2024 dibanding Maret 2023 dan lebih rendah dibanding September 2022. Adapun Jumlah penduduk miskin di perkotaan bertambah 4.410 menjadi 200,91 ribu jiwa per Maret 2024. Sedangkan untuk jumlah penduduk miskin di perdesaan tercatat 291,34 ribu jiwa.
Kondisi kemiskinan di Riau ini diperhitungkan berdasarkan garis kemiskinan makanan dan non-makanan yang tercatat sebesar Rp.605,91 ribu per kapita/bulan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), garis kemiskinan terbaru ini dengan rincian, Rp.483,09 ribu per kapita/bulan untuk kebutuhan makanan dan Rp.175,52 ribu per kapita/bulan untuk kebutuhan non-makanan.
(Baca: 23,66% Penduduk di Kabupaten Maluku Tenggara Barat Masuk Kategori Miskin)
Garis kemiskinan untuk daerah perdesaan sebesar Rp.632,7 ribu per kapita/bulan. Dengan rincian Rp.475,72 ribu per kapita/bulan untuk makanan dan Rp.203,13 ribu per kapita/bulan untuk non-makanan. Sementara, garis kemiskinan di daerah perkotaan Rp.698,24 ribu per kapita/bulan, dengan rincian, sebesar Rp.495,12 ribu per kapita/bulan untuk makanan dan Rp.203,13 ribu per kapita/bulan untuk non-makanan.