Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Sawahlunto/sijunjung Naik 2,79% Setahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 25/08/2025 08:42 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Sawahlunto/sijunjung Provinsi Sumatera Barat (2017-2024)
databoks logo
  • A Kecil
  • A Sedang
  • A Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Sawahlunto/sijunjung, Sumatera Barat mencapai 8,67% pada 2024.

Angka tersebut naik 2,79% dari tahun sebelumnya sebesar 5,88%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 2,87%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kabupaten Sawahlunto/sijunjung lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.

Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Sawahlunto/sijunjung yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 8,67% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 18 kabupaten/kota lain di Provinsi Sumatera Barat, PoU di Kabupaten Sawahlunto/sijunjung ada di urutan ke-10. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Padang Panjang (5,33%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Solok Selatan (10,95%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Sumatera Barat pada 2024.

  1. Kota Padang Panjang: 5,33%
  2. Kota Pariaman: 7,3%
  3. Kota Bukit Tinggi: 7,35%
  4. Kabupaten Dharmasraya: 7,51%
  5. Kota Solok: 7,89%
  6. Kota Payakumbuh: 8,17%
  7. Kota Sawahlunto: 8,19%
  8. Kabupaten Pasaman Barat: 8,55%
  9. Kota Padang: 8,57%
  10. Kabupaten Sawahlunto/sijunjung: 8,67%

(Baca: Populasi Sapi Potong di Indonesia Periode 2015-2024)

Data Populer

Loading...