Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Poso, pada 2024 tercatat Rp12,74 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,78% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp11,71 juta .
Meskipun demikian menurut data historisnya, dibandingkan dengan masa setelah pandemi covid, pertumbuhan di wilayah ini terlihat tidak lebih baik karena mencatatkan pertumbuhan yang lebih rendah.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 252,65 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp50.139 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 260.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp4,96 jutajuta. PDRB ini tumbuh 3,66%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 3,7% menjadi Rp1,72 jutajuta kemudian diikuti oleh PDRB sektor konstruksi yang kali ini diurutan ketiga tumbuh 1,23% menjadi Rp1,39 jutajuta.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan PDRB Rp800,89 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Poso pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Poso ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 37,7%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.