Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada 2024 sebesar 14,18 persen. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 0,63 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 13,55 persen. Dengan jumlah penduduk 315.995 jiwa, terdapat 32.090 penduduk miskin di Kabupaten Mimika.
Pertumbuhan persentase kemiskinan Kabupaten Mimika sebesar 4,65 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan nasional. Namun, jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Papua Tengah, Kabupaten Mimika berada di urutan tengah. Secara nasional, Kabupaten Mimika menempati urutan ke-116 dalam hal persentase kemiskinan.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kota Kupang 2015-2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Kabupaten Mimika selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006, mencapai 34,05 persen. Angka terendah tercatat pada tahun 2023 sebesar 13,55 persen. Kenaikan pada tahun 2024 mengindikasikan adanya tantangan dalam upaya pengentasan kemiskinan di wilayah ini. Rata-rata persentase kemiskinan dalam tiga tahun terakhir adalah 14,00 persen. Sementara rata-rata lima tahun terakhir adalah 14,10 persen.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Papua Tengah yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Mimika memiliki karakteristik yang berbeda. Kabupaten Dogiyai, Nabire, dan Puncak Jaya memiliki tingkat kemiskinan dan indikator ekonomi yang bervariasi, menunjukkan kompleksitas permasalahan kemiskinan di Papua Tengah.
Kabupaten Dogiyai
Kabupaten Dogiyai memiliki persentase penduduk miskin yang lebih tinggi dari Mimika, yaitu 30,03 persen dan berada pada urutan ke-16 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 30.420 jiwa dari total populasi 116.333 jiwa. Garis kemiskinan di Dogiyai tercatat sebesar Rp 709,42 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Dogiyai adalah yang terendah di antara kabupaten pembanding, yaitu Rp 13,16 juta per tahun. Meskipun demikian, pertumbuhan penduduknya relatif stabil di angka 0,47 persen, dan angka kemiskinan mencatat pertumbuhan 2,84 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Bangkalan Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Nabire
Kabupaten Nabire memiliki persentase kemiskinan 24,00 persen yang menempatkannya pada urutan ke-38 se-Indonesia. Dengan jumlah penduduk 178.006 jiwa, terdapat 36.020 jiwa penduduk miskin. Garis kemiskinan di Nabire adalah Rp 833,65 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Nabire yang tertinggi diantara kabupaten pembanding, mencapai Rp 85,36 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya juga lebih tinggi yaitu 2,05 persen, dan pertumbuhan angka kemiskinan sebesar 2,78 persen.
Kabupaten Puncak Jaya
Kabupaten Puncak Jaya mencatat persentase kemiskinan tertinggi di antara ketiga kabupaten, yaitu 35,94 persen, dan menduduki urutan ke-7 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 48.780 jiwa dari total populasi 219.995 jiwa. Garis kemiskinan di Puncak Jaya adalah yang tertinggi di antara kabupaten pembanding, yaitu Rp 879,63 ribu per kapita per bulan. Namun pendapatan per kapita penduduknya adalah yang terendah kedua setelah Dogiyai, yaitu Rp 7,08 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya relatif kecil yaitu 0,23 persen, sementara pertumbuhan angka kemiskinannya hanya 0,96 persen.