Kepadatan penduduk DKI Jakarta bertambah sekitar seribu orang per kilometer persegi (km²) dalam sepuluh tahun terakhir.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2013 tingkat kepadatan penduduk Ibu Kota masih 15.015 orang per km². Kemudian pada 2022 angkanya naik menjadi 16.158 orang per km².
(Baca: Riwayat Banjir Jakarta 5 Tahun Terakhir, Membaik atau Memburuk?)
Naiknya kepadatan penduduk DKI Jakarta diiringi dengan kondisi jalanan yang kian macet. Hal ini pula yang menjadi salah satu alasan pemindahan pusat pemerintahan ke Nusantara, Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
"Jakarta sudah sangat padat, sangat macet. Tapi Jakarta tetap akan terus kita perbaiki dan menjadi kota bisnis, kota pariwisata, kota ekonomi, dan Nusantara menjadi kota pemerintahan," kata Presiden Jokowi, dilansir Antara, Rabu (22/2/2023).
Adapun berdasarkan laporan TomTom Traffic Index, Jakarta memang masuk ke daftar 10 kota besar paling macet sedunia tahun 2022.
TomTom Traffic Index mengukur tingkat kemacetan dari rata-rata waktu tempuh berkendara sejauh 10 km di city center, yakni area pusat yang mencakup tempat-tempat tersibuk dan terpadat di setiap kota.
Hasilnya, perjalanan berkendara di area pusat kota Jakarta tercatat memakan waktu rata-rata 22,7 menit per 10 km.
"Pada 2022 ada semakin banyak pekerja yang kembali ke kantor, waktu tempuh perjalanan meningkat di 62% kota yang disurvei," kata tim TomTom dalam siaran persnya, Rabu (15/2/2023).
(Baca: Jakarta Masuk Daftar 10 Kota Besar Paling Macet Sedunia)