Jakarta Masuk Daftar 10 Kota Besar Paling Macet Sedunia

Demografi
1
Adi Ahdiat 24/02/2023 11:20 WIB
10 Kota Besar* Paling Macet Sedunia (2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Menurut TomTom Traffic Index, Jakarta masuk ke daftar 10 kota besar paling macet sedunia tahun 2022.

TomTom Traffic Index mengukur kemacetan di 19 kota besar (megacity) yang tersebar di belasan negara, yakni Inggris, India, Peru, Prancis, Meksiko, Argentina, Amerika Serikat, Jepang, Indonesia, Brasil, Mesir, Turki, dan Thailand.

Adapun kota besar (megacity) yang dimaksud dalam indeks ini adalah kota dengan penduduk lebih dari 8 juta orang.

Kemacetan diukur berdasarkan rata-rata waktu tempuh berkendara sejauh 10 kilometer (km) di city center, yakni area pusat yang mencakup tempat-tempat tersibuk dan terpadat di setiap kota.

Hasilnya, perjalanan berkendara di area pusat kota Jakarta tercatat memakan waktu rata-rata 22,7 menit per 10 km. Angka ini menjadikan Jakarta sebagai kota besar paling macet ke-9.

Berikut daftar lengkap 10 kota besar paling macet sedunia tahun 2022 menurut TomTom Traffic Index:

  1. London (Inggris): 36,3 menit per 10 km
  2. Bengaluru (India): 29,2 menit per 10 km
  3. Lima (Peru): 27,2 menit per 10 km
  4. Paris (Prancis): 26,2 menit per 10 km
  5. Mexico City (Meksiko): 25,7 menit per 10 km
  6. Buenos Aires (Argentina): 24,7 menit per 10 km
  7. New York (Amerika Serikat): 24,5 menit per 10 km
  8. Tokyo (Jepang): 23,8 menit per 10 km
  9. Jakarta (Indonesia): 22,7 menit per 10 km
  10. New Delhi (India): 22,2 menit per 10 km

TomTom Traffic Index juga menemukan, secara umum tingkat kemacetan jalan pada 2022 meningkat dibanding 2021.

"Pada 2022 ada semakin banyak pekerja yang kembali ke kantor, waktu tempuh perjalanan meningkat di 62% kota yang disurvei," kata tim TomTom dalam siaran persnya, Rabu (15/2/2023).

Mereka pun merekomendasikan sistem bekerja di rumah demi mengurangi kemacetan, sekaligus mengurangi beban biaya dan dampak lingkungan yang ditimbulkannya.

"Di Paris, mengendarai mobil pada jam sibuk bisa menambah biaya bensin sekitar 40% dibanding saat arus lalu lintas rendah. Dengan teleworking satu hari dalam seminggu, seorang pengemudi di Paris akan menghemat USD 170," kata mereka.

"Kita juga bisa menghitung dampak emisi CO2. Misalnya, seorang warga London yang berangkat kerja menggunakan mobil berbahan bakar bensin setiap hari bisa mengeluarkan 1,1 ton emisi CO2 per tahun. Dengan bekerja di rumah satu hari dalam seminggu, itu akan mengurangi emisi 219 kilogram per tahun," lanjutnya.

(Baca: Kadar CO2 di Atmosfer Naik, Capai Rekor Tertinggi pada 2022)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua