Anak atau anggota keluarga merupakan sumber keuangan utama bagi sebagian besar penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia.
Hal ini tercermin dalam laporan Survei Kesejahteraan Lansia yang dirilis Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) pada 29 Mei 2022, bertepatan dengan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional.
Menurut survei tersebut, selama pandemi mayoritas atau 34,8% lansia mendapat uang dari anak atau anggota keluarga lainnya yang bekerja.
Kemudian 33,8% lansia menyatakan mereka masih bekerja informal atau serabutan untuk mendapat penghasilan.
Ada pula 20,7% lansia yang memenuhi kebutuhan keuangannya dari dana pensiun, 9,6% dari aset yang mereka miliki seperti kontrakan, kebun, atau rumah, dan 8,2% dari berwirausaha.
Mayoritas lansia atau 47,4% memperoleh uang secara bulanan. Ada pula 23,7% lansia yang memperoleh uang secara harian, dan 23,4% lainnya tidak rutin.
Hanya sedikit lansia yang memenuhi kebutuhan keuangannya dari bantuan pemerintah ataupun asuransi hari tua.
Survei ini dilaksanakan pada 9–22 Mei 2022 dengan melibatkan 816 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Responden terdiri dari 57,2% perempuan dan 42,8% laki-laki.
Responden terbagi dalam lima kategori usia yaitu 60-65 tahun (64,2%), 66-70 tahun (20,1%), 71-75 tahun (9,6%), 76-80 tahun (3,7%) dan >80 tahun (2,5%).
(Baca Juga: Ini Penyakit Kronis yang Banyak Diderita Lansia Indonesia)