Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat 34 kejadian bencana di Indonesia periode 20-26 November 2023.
Bencana yang paling banyak terjadi adalah banjir, yakni 17 kejadian. Jumlah ini setara 50% dari total kejadian bencana nasional pada periode tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut, tingginya kejadian banjir menandakan bahwa Indonesia berada di musim penghujan.
"Umumnya (banjir) sangat dominan di dua provinsi, yaitu Aceh dan Sumatera Utara. Meskipun di Jawa untuk (bencana) hidrometerologi basah juga cukup dominan di Bogor dan Sukabumi," kata Abdul dalam konferensi pers virtual, Senin (27/11/2023).
(Baca: Bencana Alam Terkait Perubahan Iklim Meningkat di Skala Global)
Di samping banjir, bencana hidrometerologi basah lain yang kerap terjadi sepekan terakhir adalah tanah longsor (8 kejadian) dan cuaca ekstrem (7 kejadian).
"Banyak video-video amatir yang dikirim ke BNPB memperlihatkan tiba-tiba ada tekanan udara yang menyebabkan adanya angin kencang, puting beliung, baik saat hujan ataupun tidak," kata Abdul.
Dalam periode sama, ada juga 1 gempa bumi dan 1 kejadian kekeringan.
Untuk menghadapi ancaman bencana akhir tahun, Abdul mengimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat saat butuh bantuan atau tambahan personel.
"Sehingga kami tahu apa yang masih perlu didukung oleh pemerintah pusat," katanya.
(Baca juga: 960 Ribu Anak Indonesia Mengungsi akibat Cuaca Ekstrem, Terbanyak ke-8 Global)