Jaringan Islamic State of Iraq and Syria atau populer dengan sebutan ISIS merupakan kelompok teroris paling kaya saat ini. Laporan tahunan Global Terrorism Index 2016 mencatat, jaringan yang didominasi oleh anggota Arab Sunni dari Irak dan Suriah ini mengantongi pendapatan US$2 miliar pada 2015. Jumlah itu jauh di atas kelompok teroris lain, yang bahkan tidak mencapai US$ 500 juta.
Global Terrorism Index 2016 menjelaskan pemasukan utama ISIS berasal dari penyelundupan minyak yang rata-rata jumlahnya mencapai US$ 1,3 juta per hari. Pemasukan ISIS lainnya berasal dari bisnis individu maupun kelompok di wilayah yang mereka kuasai. ISIS juga mendapat dana dari penjualan benda-benda arkeologi yang mereka rampas maupun tebusan atas orang-orang yang dijadikan tawanan.
Kelompok teroris yang mendapat pemasukan tahunan kedua terbesar adalah Taliban dengan US$ 400 juta. Sumber pendapatan utama kelompok yang berbasis di Afganistan ini berasal dari penjualan dan penyelundupan opium senilai hampir US$ 200 juta. Taliban juga mendapat aliran dana dari pajak perkebunan dan zakat. Sementara itu, kelompok Al Qaida memiliki pola tersendiri. Jaringan ini mendapat pemasukan utama dari keluarga Usama bin Ladin yang menjalankan bisnis ilegal.