Turki menjadi tujuan utama pengungsi Suriah. Migration Policy Centre yang berbasis di Italia mencatat sedikitnya 2,7 juta orang pengungsi Suriah masuk ke negara yang dipimpin Erdogan itu. Banyaknya pengungsi Suriah di Turki disebabkan letak geografisnya yang berdekatan. Pemerintah Turki menerapkan kebijakan pintu terbuka, yang berarti mengakui keberadaan pengungsi di wilayah mereka. Presiden Erdogan bahkan memberi kesempatan bagi para pengungsi untuk memperoleh kewarganegaraan Turki.
Negara berikutnya yang banyak menampung korban perang Suriah adalah Lebanon. Pengungsi di wilayah ini mencapai 1 juta orang. Masuknya pengungsi Suriah menjadikan populasi penduduk Lebanon naik 25 persen. Pasalnya, negara tersebut hanya berpenduduk 4,4 juta jiwa. Selain itu, pengungsi Suriah juga banyak di wilayah Yordania (638 ribu jiwa) dan kawasan Eropa (631 ribu jiwa).
Banyaknya pengungsi Suriah disebabkan adanya perang saudara yang melibatkan Pemerintah Suriah, kelompok aliansi pemberontak Arab Suriah, Pasukan Demokratik Suriah, kelompok jihad Salafi, dan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Perang terpusat di wilayah Kota Aleppo yang menjadi pusat kelompok oposisi Suriah.