Pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun yang juga berdampak pada peningkatan mutu pendidikan mendorong persentase angka melek huruf penduduk Indonesia meningkat. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas di Indonesia mencapai 92,9% pada 2010.
Pada 2011, persentasenya turun tipis menjadi 92,8%, tapi setelah itu levelnya terus naik seiring dengan perbaikan ekonomi dan upaya pemerintah memacu pendidikan. Pada 2012, persentasenya naik lagi menjadi 93,1%. Setahun kemudian persentasenya kembali naik menjadi 93,9% dan akhirnya pada 2014 persentasenya menembus 95,9%.
Angka melek huruf (AMH) adalah proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas yang mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan huruf lain, tanpa harus mengerti apa yang dibaca atau ditulisnya. AMH merupakan indikator penting guna melihat sejauh mana penduduk suatu daerah terbuka terhadap pengetahuan.