Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Surakarta sebesar 8,31 persen pada 2024. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 8,44 persen. Dengan jumlah penduduk 588.419 jiwa, jumlah penduduk miskin di Kota Surakarta mencapai 43.280 jiwa.
Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin berkurang 610 jiwa dengan pertumbuhan -1,54 persen. Di Pulau Jawa, Kota Surakarta menempati peringkat ke-70 dalam persentase kemiskinan dan peringkat ke-297 secara nasional. Perkembangan ini menunjukan penurunan jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Tengah.
(Baca: Jumlah Pekerja di Sektor H Transportasi dan Pergudangan di Nusa Tenggara Barat | 2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Kota Surakarta. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada 2008 sebesar 16,13 persen, sedangkan terendah pada 2024 sebesar 8,31 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2006 sebesar 14,02 persen dan pertumbuhan terendah pada 2018 turun 14,74 persen.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), persentase kemiskinan saat ini lebih rendah. Kota Surakarta berada di urutan ke-297 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Urutan ini bergeser dari tahun ke tahun, menunjukkan dinamika perubahan kondisi sosial ekonomi di kota ini.
Beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan persentase kemiskinan berdekatan dengan Kota Surakarta adalah Kabupaten Batang (8,73 persen), Kabupaten Kudus (7,23 persen), Kabupaten Pekalongan (8,95 persen), Kabupaten Sukoharjo (7,47 persen), Kota Tegal (7,64 persen), dan Kabupaten Temanggung (8,67 persen).
Kabupaten Batang
Kabupaten Batang memiliki persentase kemiskinan 8,73 persen dan menduduki peringkat ke-279 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 68.850 jiwa dari total populasi 849.686 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini sebesar Rp412.196,00 per kapita per bulan dengan pendapatan per kapita mencapai Rp36,26 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk 1,74 persen menunjukkan perkembangan positif, meski persentase kemiskinan sedikit mengalami penurunan turun 2,13 persen.
(Baca: Maret 2025, Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Barat 3,65 Juta Jiwa)
Kabupaten Kudus
Dengan persentase kemiskinan 7,23 persen, Kabupaten Kudus menduduki peringkat ke-337 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Kudus mencapai 65.690 jiwa dari total 874.796 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini cukup tinggi, mencapai Rp550.075,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Kudus juga tergolong tinggi, mencapai Rp145,60 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya tercatat sebesar 0,37 persen, dengan persentase kemiskinan yang sedikit mengalami penurunan turun 0,14 persen.
Kabupaten Pekalongan
Kabupaten Pekalongan memiliki persentase kemiskinan 8,95 persen dan berada di peringkat ke-272 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 81.720 jiwa dari total populasi 1.026.546 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini sebesar Rp505.520,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Pekalongan mencapai Rp29,66 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk 1,77 persen sejalan dengan penurunan persentase kemiskinan turun 7,45 persen.
Kabupaten Sukoharjo
Kabupaten Sukoharjo memiliki persentase kemiskinan 7,47 persen dan menduduki peringkat ke-327 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 68.150 jiwa dari total populasi 913.950 jiwa. Garis kemiskinan di Sukoharjo sebesar Rp501.693,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Sukoharjo mencapai Rp53,09 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk 0,63 persen sejalan dengan penurunan persentase kemiskinan turun 1,45 persen.
Kota Tegal
Kota Tegal memiliki persentase kemiskinan 7,64 persen dan berada di peringkat ke-325 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 19.170 jiwa dari total populasi 293.818 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini tergolong tinggi, mencapai Rp664.922,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Tegal juga tinggi, mencapai Rp72,28 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk 0,69 persen, namun persentase kemiskinan hanya sedikit mengalami penurunan turun 0,26 persen.
Kabupaten Temanggung
Kabupaten Temanggung memiliki persentase kemiskinan 8,67 persen dan berada di peringkat ke-281 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 68.770 jiwa dari total populasi 820.736 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini sebesar Rp416.086,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Temanggung mencapai Rp35,49 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk 1,1 persen diikuti dengan penurunan persentase kemiskinan yang cukup signifikan turun 6,37 persen.