Di tengah kekacauan konflik dan serangan bersenjata yang terjadi di sejumlah belahan dunia, masih ada negara-negara yang bisa menjaga kedamaian wilayahnya. Hal ini selaras dengan temuan Institute for Economics and Peace (IEP) dalam Global Peace Index 2025 (GPI 2025).
Penilaian GPI berskala 1-5 poin dengan skor yang semakin rendah justru menunjukkan tingkat kedamaian yang semakin tinggi.
Islandia menduduki peringkat pertama dari 163 negara yang disurvei, yakni 1,095 poin pada 2025. Tingkat kedamaian Islandia semakin membaik, sebab skor 2025 lebih rendah dari 2024 yang sebesar 1,12 poin.
Selanjutnya Irlandia yang mengantongi 1,260 poin. Sama seperti Islandia, tingkat kedamaian Irlandia mengalami improvisasi dari 2024 yang sebesar 1,303 poin.
Selandia Baru menyusul dengan raihan skor 1,282 poin pada tahun ini. Skor ini juga membaik dari 2024 yang sebesar 1,323 poin.
(Baca: 10 Negara Paling Damai di Dunia 2024, Ada Indonesia?)
Lalu ada Austria dan Swiss yang mengantongi skor sama besar, yakni 1,294 poin. Kemudian ada Singapura, Portugal, Denmark, Slovenia, dan Finlandia yang melengkapi 10 besar. Berikut daftar lengkapnya:
- Islandia: 1,095 poin
- Irlandia: 1,26 poin
- Selandia Baru: 1,282 poin
- Austria: 1,294 poin
- Swiss: 1,294 poin
- Singapura: 1,357 poin
- Portugal: 1,371 poin
- Denmark: 1,393 poin
- Slovenia: 1,409 poin
- Finlandia: 1,42 poin.
GPI terdiri atas 23 indikator yang mengukur ketiadaan kekerasan atau ketakutan akan kekerasan.
Indikator penilaian tersebar di tiga domain. Domain pertama, yaitu konflik domestik dan internasional yang sedang berlangsung (ongoing domestic and international conflict), menggunakan enam indikator statistik untuk menilai tingkat keterlibatan suatu negara dalam konflik internal maupun eksternal, serta peran dan durasi keterlibatannya dalam konflik tersebut.
Domain kedua, keamanan dan keselamatan sosial (societal safety and security), mengevaluasi tingkat harmoni atau ketidakharmonisan di dalam suatu negara melalui 11 indikator.
Domain terakhir, militerisasi (militarisation) yang diukur melalui enam indikator, mencerminkan hubungan antara tingkat pembangunan militer dan akses terhadap senjata dengan tingkat kedamaian suatu negara, baik secara domestik maupun internasional.
(Baca: Rusia hingga Israel, Negara Paling Tidak Damai di Dunia pada 2025)