Direktorat Jenderal Bea Cukai memanggil kepala kantornya dari seluruh wilayah Indonesia untuk rapat di Jakarta pada Jumat (10/3/2023).
Menurut Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani, rapat ini merupakan agenda rutin mereka setiap awal tahun.
"(Tujuan rapat) melakukan evaluasi langkah reformasi yang telah dilakukan sampai dengan 2022, serta penguatan lebih yang harus dilakukan di 2023 dan ke depan," kata Askolani, dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (9/3/2023).
Rapat itu menarik perhatian karena digelar di tengah maraknya sorotan publik terhadap gaya hidup mewah dan harta mencurigakan sejumlah pejabat bea cukai, seperti Eko Darmanto dan Andhi Pramono.
Rapat itu juga berlangsung di tengah berjalannya penyelidikan kekayaan tak wajar Rafael Alun Trisembodo, pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang kini sudah diberhentikan dengan tidak hormat karena diduga terlibat pencucian uang.
(Baca: Kekayaan Pejabat Eselon I Kemenkeu, Paling Sedikit Rp3 Miliar)
Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), baik Eko Darmanto, Andhi Pramono, maupun Rafael Alun Trisembodo memiliki kekayaan lebih besar ketimbang atasannya.
Adapun harta Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (Kakanwil DJBC) se-Indonesia berkisar antara Rp1 miliar sampai Rp17 miliar per orang.
Berikut daftar nama Kakanwil DJBC se-Indonesia per Maret 2023, serta nilai total kekayaannya berdasarkan data LHKPN periode 2021:
- Kakanwil DJBC Sumatra Bagian Barat—Azhar Rasyidi: Rp17,5 miliar
- Kakanwil DJBC Banten—Rahmat Subagio: Rp13,9 miliar
- Kakanwil DJBC Jawa Timur I—Padmoyo Tri Wikanto: Rp11,4 miliar
- Kakanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat—Hary Budi Wicaksono: Rp9,9 miliar
- Kakanwil DJBC Kalimantan Bagian Selatan—Ronny Rosfyandi: Rp9,3 miliar
- Kakanwil DJBC Sumatra Utara—Parjiya: Rp6,4 miliar
- Kakanwil DJBC Jawa Barat—Yusmariza: Rp6,2 miliar
- Kakanwil DJBC Jawa Tengah dan DIY—Muhamad Purwantoro: Rp6,0 miliar
- Kakanwil DJBC Jakarta—Rusman Hadi: Rp5,9 miliar
- Kakanwil DJBC Jawa Timur II—Oentarto Wibowo: Rp5,8 miliar
- Kakanwil DJBC Aceh—Safuadi: Rp4,6 miliar
- Kakanwil DJBC Maluku—Priyono Triatmojo: Rp4,3 miliar
- Kakanwil DJBC Sumatra Bagian Timur—Sugeng Apriyanto: Rp3,6 miliar
- Kakanwil DJBC Bali, NTB, dan NTT—Susila Brata: Rp3,2 miliar
- Kakanwil DJBC Sulawesi Bagian Utara—Erwin Situmorang: Rp2,9 miliar
- Kakanwil DJBC Khusus Papua—Gatot Sugeng Wibowo: Rp2,8 miliar
- Kakanwil DJBC Riau—Agus Yulianto: Rp2,5 miliar
- Kakanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau—Akhmad Rofiq: Rp1,5 miliar
- Kakanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur—Kukuh Sumardono Basuki: Rp1,28 miliar
- Kakanwil DJBC Sulawesi Bagian Selatan—Nugroho Wahyu Widodo: Rp1,25 miliar
Dari daftar itu terlihat bahwa Kakanwil DJBC Sumatra Bagian Barat Azhar Rasyidi punya kekayaan terbesar, sedangkan harta Kakanwil DJBC Sulawesi Bagian Selatan Nugroho Wahyu Widodo paling kecil dibanding pejabat selevelnya.
(Baca: 8 Profesi Paling Rawan Terlibat Pencucian Uang di Indonesia)