Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Indragiri Hilir pada tahun 2024 sebesar 5,66%, sedikit meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 5,64%. Kenaikan ini setara dengan 0,35%. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 41.050 jiwa dari total populasi 705.041 jiwa.
Secara historis, persentase kemiskinan di Indragiri Hilir mengalami fluktuasi. Pada tahun 2004, persentase kemiskinan mencapai angka tertinggi yaitu 18,34%. Angka terendah terjadi pada tahun 2023 dengan 5,64%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2021 dengan 4,22%. Peringkat kemiskinan Indragiri Hilir secara nasional adalah 416 dari 514 kabupaten/kota.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Kolaka Utara 2016-2025)
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Riau, Indragiri Hilir berada di antara Kabupaten Bengkalis (6,36%) dan Kota Dumai (3,14%) dalam hal persentase kemiskinan. Jumlah penduduk miskin di Indragiri Hilir lebih tinggi dibandingkan Kota Dumai (10.020 jiwa), tetapi lebih rendah dibandingkan Kabupaten Kampar (63.740 jiwa). Garis kemiskinan di Indragiri Hilir adalah Rp 660.349 per kapita per bulan.
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten ini memiliki persentase kemiskinan 6,36% dengan 36.560 jiwa penduduk miskin. Pertumbuhan penduduk miskin sebesar 1,27% menunjukkan sedikit peningkatan. Dengan jumlah penduduk 671.725 jiwa, garis kemiskinan mencapai Rp 755.572 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakatnya Rp 29,69 juta per tahun, menempatkannya di urutan ke-14 secara nasional. Peringkat kemiskinan kabupaten ini adalah 386 secara nasional.
Kota Dumai
Persentase kemiskinan di Kota Dumai sebesar 3,14% dengan jumlah penduduk miskin 10.020 jiwa. Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 1,28%. Kota ini memiliki jumlah penduduk 349.389 jiwa dan garis kemiskinan Rp 631.652 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 15,81 juta per tahun, menduduki peringkat ke-39 di Indonesia. Peringkat kemiskinan kota ini berada di urutan 501 secara nasional.
(Baca: Persentase Desa dengan Kondisi tidak Ada Sinyal Telepon di Sumatera Utara | 2024)
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten ini memiliki persentase kemiskinan 6,02% dengan 27.530 jiwa penduduk miskin. Jumlah penduduk miskin sedikit meningkat dengan pertumbuhan 0,47%. Kabupaten Indragiri Hulu memiliki jumlah penduduk 482.445 jiwa dengan garis kemiskinan Rp 660.349 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 12,91 juta per tahun, berada di peringkat ke-55 se-Indonesia. Secara nasional, peringkat kemiskinan kabupaten ini adalah 400.
Kabupaten Kampar
Dengan persentase kemiskinan 6,92%, Kabupaten Kampar memiliki 63.740 jiwa penduduk miskin. Jumlah penduduk miskin sedikit menurun sebesar 0,16%. Jumlah penduduk di kabupaten ini mencapai 876.767 jiwa dan garis kemiskinan Rp 590.444 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat adalah Rp 13,01 juta per tahun, menempatkannya di urutan ke-54 secara nasional. Peringkat kemiskinan kabupaten ini adalah 355 secara nasional.
Kota Pekanbaru
Kota ini mencatatkan persentase kemiskinan 3,15% dengan jumlah penduduk miskin 38.170 jiwa. Jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 1,33%. Dengan jumlah penduduk 1.138.530 jiwa, garis kemiskinan di Kota Pekanbaru mencapai Rp 749.522 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita kota ini adalah Rp 16,68 juta per tahun, menduduki peringkat ke-35 di Indonesia. Peringkat kemiskinan kota ini berada di urutan 500 secara nasional.
Kabupaten Siak
Kabupaten Siak memiliki persentase kemiskinan 5,08% dengan jumlah penduduk miskin 26.720 jiwa. Jumlah penduduk miskin sedikit menurun sebesar 1%. Dengan jumlah penduduk 487.673 jiwa, garis kemiskinan di Kabupaten Siak mencapai Rp 595.659 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat adalah Rp 25,03 juta per tahun, menempatkannya di urutan ke-20 secara nasional. Peringkat kemiskinan kabupaten ini adalah 439 secara nasional.