Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Mempawah pada tahun 2024 sebesar 4,83%. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 5,21%. Dengan jumlah penduduk 313.046 jiwa, terdapat 13.220 jiwa penduduk miskin di Kabupaten Mempawah.
Secara historis, angka kemiskinan di Mempawah fluktuatif. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2004 sebesar 11,45%, sedangkan terendah pada tahun 2024 dengan 4,83%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 17,4%, dan pertumbuhan terendah pada tahun 2009 turun 30,09%. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024) sebesar 5,12%, angka kemiskinan saat ini lebih rendah. Jika dibandingkan 5 tahun terakhir (2020-2024) sebesar 5,10%, angka saat ini juga lebih rendah. Secara nasional, pada tahun 2024, Mempawah berada di urutan ke-448 terkait persentase kemiskinan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Mamuju Tengah | 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Kalimantan Barat yang berdekatan, Mempawah memiliki persentase kemiskinan yang relatif sama. Kabupaten Bengkayang memiliki persentase 6%, Kota Pontianak 4,2%, Kabupaten Sambas 6,53%, Kabupaten Sanggau 4,67%, Kabupaten Sekadau 5,66%, dan Kota Singkawang 4,53%.
Kabupaten Bengkayang
Kabupaten Bengkayang mencatatkan persentase kemiskinan 6% dan menduduki peringkat ke-401 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Bengkayang mencapai 16.350 jiwa dari total populasi 294.399 jiwa. Garis kemiskinan di Bengkayang tercatat sebesar Rp 440.390,00 per kapita per bulan dengan pertumbuhan 5,83%. Pendapatan per kapita penduduk mencapai Rp 40,33 juta per tahun, pertumbuhan 8,19%. Persentase kemiskinan di Kabupaten Bengkayang mencerminkan tantangan ekonomi dengan upaya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kota Pontianak
Kota Pontianak, dengan persentase kemiskinan 4,2% berada di peringkat ke-473 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 28.560 jiwa dari total penduduk 682.896 jiwa. Garis kemiskinan di Pontianak tercatat sebesar Rp 708.333,00 per kapita per bulan, mengalami pertumbuhan sebesar 4,55%. Pendapatan per kapita di kota ini adalah yang tertinggi di antara wilayah sekitarnya, yaitu Rp 75,42 juta per tahun, pertumbuhan 6,39%. Data ini menunjukkan bahwa Pontianak memiliki tingkat kemiskinan yang relatif rendah dan kesejahteraan yang lebih baik dibandingkan kabupaten lain di Kalimantan Barat.
(Baca: Maret 2025, Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan di Gorontalo Rp.495,58 Ribu /Kapita/Bulan)
Kabupaten Sambas
Kabupaten Sambas memiliki persentase kemiskinan sebesar 6,53% dan menempati peringkat ke-380 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 35.870 jiwa dari total 648.307 jiwa. Garis kemiskinan di Sambas tercatat Rp 528.017,00 per kapita per bulan dengan pertumbuhan 5,98%. Pendapatan per kapita di Sambas sebesar Rp 43,61 juta per tahun, pertumbuhan 7,93%. Persentase kemiskinan di Kabupaten Sambas menunjukkan perlunya perhatian lebih dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Kabupaten Sanggau
Dengan persentase kemiskinan 4,67% dan peringkat ke-453 di Indonesia, Kabupaten Sanggau memiliki 23.020 jiwa penduduk miskin dari total 497.023 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 440.303,00 per kapita per bulan dengan pertumbuhan 5,81%. Pendapatan per kapita masyarakat Sanggau mencapai Rp 51,97 juta per tahun, dengan pertumbuhan 6,76%. Data ini menunjukkan bahwa Kabupaten Sanggau memiliki tingkat kemiskinan yang lebih rendah dibandingkan beberapa kabupaten tetangga.
Kabupaten Sekadau
Kabupaten Sekadau mencatatkan persentase kemiskinan 5,66% dan berada di peringkat ke-416 secara nasional. Terdapat 11.690 jiwa penduduk miskin dari total populasi 223.500 jiwa. Garis kemiskinan di Sekadau tercatat sebesar Rp 414.782,00 per kapita per bulan dengan pertumbuhan 5,76%. Pendapatan per kapita di kabupaten ini sebesar Rp 42,39 juta per tahun, pertumbuhan 9,49%. Kabupaten Sekadau menunjukkan kesejahteraan yang perlu ditingkatkan, meski pendapatan per kapitanya tumbuh lebih tinggi dibandingkan wilayah lain.
Kota Singkawang
Kota Singkawang memiliki persentase kemiskinan sebesar 4,53% dan menduduki peringkat ke-458 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 10.820 jiwa dari total populasi 247.924 jiwa. Garis kemiskinan di Singkawang tercatat sebesar Rp 614.077,00 per kapita per bulan, mengalami pertumbuhan 4,34%. Pendapatan per kapita di Singkawang adalah Rp 56,06 juta per tahun dengan pertumbuhan 6,96%. Angka ini menunjukkan bahwa Singkawang memiliki tingkat kemiskinan yang relatif rendah, meskipun pertumbuhan pendapatan per kapitanya perlu terus ditingkatkan untuk kesejahteraan yang lebih merata.