Gunung Ili Lewotolok Kembali Erupsi Sore Ini (Jumat, 22 Agustus 2025)
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Jumat (22/8/2025) pukul 17.03 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 8 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 300 meter di atas puncak atau 1.723 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 16,2 milimeter dan durasi 37 detik.
(Baca: Indonesia, Negara dengan Kualitas Udara Terburuk di Asia Tenggara)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 22 Agustus 2025 pukul 06.00-12.00 WITA menunjukkan terjadi 38 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 5,8-18,8 milimeter dan lama gempa 33-64 detik.
Kemudian, 28 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,6-5,5 milimeter dan lama gempa 26-39 detik serta 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 1,5 milimeter s-p tidak teramati dan lama gempa 68 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 5.737 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (2.299 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 244 kali.
(Baca: Kalbar Punya Kualitas Udara Terburuk di Indonesia Pagi Ini (Jumat, 18 Agustus 2023))