Berita yang diwartakan Al Jazeera menunjukkan, terdapat 37.084 orang Palestina meninggal dunia akibat agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 hingga 9 Juni 2024. Jumlah tersebut termasuk korban yang meninggal di Gaza dan Tepi Barat/West Bank.
Data dari kantor berita WAFA Agency Palestina juga menunjukkan terdapat 84.494 warga Palestina yang luka-luka sepanjang serangan tersebut. Jumlah ini berpotensi meningkat, mengingat agresi Israel masih terus berlanjut.
Sebelumnya, serangan Israel membunuh 274 warga Palestina untuk 'menukar' dengan empat orangnya yang disandera pada Sabtu (8/9/2024).
Warga Palestina terkejut dengan jumlah korban tewas pada hari Sabtu itu. Kata Reuters, jumlah itu menjadi yang terburuk dalam 24 jam selama serangan Israel ke Gaza sejak Oktober 2023 lalu. Banyak perempuan dan anak-anak menjadi korban, berdasarkan pendataan petugas medis Palestina.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan pada Minggu (9/6/2024), ada 274 orang Palestina tewas, naik dari 210 orang yang dilaporkan pada hari Sabtu (8/6/2024). Ada juga 698 orang terluka ketika pasukan komando khusus Israel menyerbu kamp Al-Nuseirat yang padat penduduk untuk menyelamatkan empat orang sandera yang ditahan sejak bulan Oktober oleh kelompok militan Hamas.
"64 dari korban tewas adalah anak-anak dan 57 lainnya adalah perempuan," tulis Reuters, mengutip kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas pada Minggu.
Sehari setelah serangan untuk menyelamatkan sandera, Israel kembali menggempur pusat kota Gaza. Tank-tank bergerak ke Rafah untuk menutup sebagian selatan kota tersebut, menurut kesaksian penduduk dan media Hamas.
(Baca juga: 143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Indonesia)