Menurut publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), data per Desember 2025, volume impor kaca dan barang dari kaca asal pelabuhan kode hs 70 jika ditotal untuk 10 provinsi teratas besarnya mencapai 183,75 juta kg. Nilai dari jumlah 10 provinsi tersebut, proporsinya mencapai 99,42% dari total seluruh provinsi.
Urutan pertama adalah Kep. Riau, wilayah ini mencatatkan hingga 74,8 juta kg. Provinsi ini mencatatkan penurunan -55,03 juta kg dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
(Baca: Update 2025: Volume Impor Perabotan, Lampu, dan Alat Penerangan asal Pelabuhan Kode Hs 94 di Sulawesi Tengah)
Berikutnya adalah DKI Jakarta yang mencatatkan volume impor kaca dan barang dari kaca asal pelabuhan kode hs 70 64,26 juta kg lebih kecil periode yang sama bulan sebelumnya. Sedangkan untuk data bulanan, volume impor kaca dan barang dari kaca asal pelabuhan kode hs 70 di provinsi ini turun 81,09% dibandingkan dengan sebelumnya.
Kemudian, volume impor kaca dan barang dari kaca asal pelabuhan kode hs 70 di Jawa Timur turun 73,87% menjadi 16,4 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, volume impor kaca dan barang dari kaca asal pelabuhan kode hs 70 di Jawa Tengah turun 62,51% menjadi 15,38 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya dan volume impor kaca dan barang dari kaca asal pelabuhan kode hs 70 di Sumatera Utara turun 61,99% menjadi 7,74 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya
(Baca: Statistik Volume Impor Garam, Belerang, Batu, dan Semen asal Pelabuhan Kode Hs 25 Periode 2018-2020)
Berikut ini sepuluh provinsi dengan volume impor kaca dan barang dari kaca asal pelabuhan kode hs 70 tertinggi pada Desember 2025:
- Kep. Riau 74,8 juta kg
- DKI Jakarta 64,26 juta kg
- Jawa Timur 16,4 juta kg
- Jawa Tengah 15,38 juta kg
- Sumatera Utara 7,74 juta kg
- Jawa Barat 1,42 juta kg
- Riau 1,17 juta kg
- Sulawesi Selatan 1,15 juta kg
- Sulawesi Tengah 811,85 ribu kg
- Kalimantan Barat 627,27 ribu kg