Menurut publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), data per Desember 2025, volume impor perabotan, lampu, dan alat penerangan asal pelabuhan kode hs 94 jika ditotal untuk 10 provinsi teratas besarnya mencapai 236,62 juta kg. Nilai dari jumlah 10 provinsi tersebut, proporsinya mencapai 98% dari total seluruh provinsi.
Sulawesi Tengah mencatatkan volume impor perabotan, lampu, dan alat penerangan asal pelabuhan kode hs 94 tertinggi dengan 69,19 juta kg. Di provinsi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan data bulanan di wilayah ini turun 74,94% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya. DKI jakarta berada di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, volume impor perabotan, lampu, dan alat penerangan asal pelabuhan kode hs 94 di provinsi ini tumbuh -74,92%. Periode yang sama bulan sebelumnya volume impor perabotan, lampu, dan alat penerangan asal pelabuhan kode hs 94 di provinsi ini tercatat 229,07 juta kg.
(Baca: Statistik Volume Impor Garam, Belerang, Batu, dan Semen asal Pelabuhan Kode Hs 25 Periode 2018-2020)
Selanjutnya, volume impor perabotan, lampu, dan alat penerangan asal pelabuhan kode hs 94 di Jawa Timur turun 72,53% menjadi 29,05 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, Jawa Tengah dengan volume impor perabotan, lampu, dan alat penerangan asal pelabuhan kode hs 94 22,78 juta kg (turun 56,53%) dan Jawa Barat dengan volume impor perabotan, lampu, dan alat penerangan asal pelabuhan kode hs 94 22,56 juta kg (turun 79,27%)
(Baca: Update 2025: Volume Impor Tembaga dan Barang Daripadanya asal Pelabuhan Kode Hs 74 di DKI Jakarta)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi yang mencatatkan volume impor perabotan, lampu, dan alat penerangan asal pelabuhan kode hs 94 dengan jumlah tertinggi:
- Sulawesi Tengah 69,19 juta kg
- DKI Jakarta 57,45 juta kg
- Jawa Timur 29,05 juta kg
- Jawa Tengah 22,78 juta kg
- Jawa Barat 22,56 juta kg
- Maluku Utara 13,73 juta kg
- Sumatera Utara 7,94 juta kg
- Kep. Riau 7,06 juta kg
- Sulawesi Tenggara 5,36 juta kg
- Kalimantan Timur 1,5 juta kg