Volume impor garam, belerang, batu, dan semen asal pelabuhan kode hs 25 pada Januari 2020 tumbuh sebesar nan% (yoy), tertinggi dalam empat bulan terakhir terakhir. Adapun dalam empat bulan terakhir, volume impor garam, belerang, batu, dan semen asal pelabuhan kode hs 25 tercatat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar nan%
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: Indonesia Paling Banyak Impor Kulit dari Burundi pada 2023)
Rata-rata volume impor garam, belerang, batu, dan semen asal pelabuhan kode hs 25 di Indonesia saat ini sebesar 73,21 juta kg data per Maret 2025. Hanya sebagian kecil saja provinsi, kondisi saat ini terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
Maluku Utara mencatatkan volume impor garam, belerang, batu, dan semen asal pelabuhan kode hs 25 tertinggi dengan 340,81 juta kg. Di provinsi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan data bulanan di wilayah ini naik 29,85% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
(Baca: Update 2025: Volume Impor Tembaga dan Barang Daripadanya asal Pelabuhan Kode Hs 74 di DKI Jakarta)
Menyusul di urutan berikutnya adalah Banten. Periode yang sama bulan sebelumnya volume impor garam, belerang, batu, dan semen asal pelabuhan kode hs 25 di provinsi ini tercatat 195,97 juta kg.
Selanjutnya, volume impor garam, belerang, batu, dan semen asal pelabuhan kode hs 25 di Jawa Timur naik 2,86% menjadi 271,41 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, volume impor garam, belerang, batu, dan semen asal pelabuhan kode hs 25 di Sulawesi Tengah naik 91,78% menjadi 180,97 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya dan volume impor garam, belerang, batu, dan semen asal pelabuhan kode hs 25 di DKI Jakarta turun 29,32% menjadi 103,26 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi yang mencatatkan volume impor garam, belerang, batu, dan semen asal pelabuhan kode hs 25 dengan jumlah tertinggi:
- Maluku Utara 340,81 juta kg
- Banten 276,79 juta kg
- Jawa Timur 271,41 juta kg
- Sulawesi Tengah 180,97 juta kg
- DKI Jakarta 103,26 juta kg
- Sulawesi Tenggara 60,61 juta kg
- Riau 60,48 juta kg
- Kalimantan Utara 24,85 juta kg
- Sumatera Utara 21,13 juta kg
- Kep. Riau 13,87 juta kg