Badan Pusat Statistik (BPS) menghimpun data volume impor tembaga dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 74 di seluruh provinsi Indonesia. Dari hasil pendataan, berikut ini adalah 10 provinsi yang paling banyak mendapatkan poin volume impor tembaga dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 74 di tanah air.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Ekspor Kendaraan selain Kereta Api atau Trem Rolling Stock ke Peru pada 2023)
DKI Jakarta mencatatkan volume impor tembaga dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 74 tertinggi dengan 34,09 juta kg. Di provinsi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan data bulanan di wilayah ini turun 74,59% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
Setelahnya Kep. Riau di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, volume impor tembaga dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 74 di provinsi ini tumbuh -80,65%. Jumlah volume impor tembaga dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 74 di provinsi ini dilaporkan 6,67 juta kg. Sedangkan untuk statistik bulanan jumlah volume impor tembaga dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 74 terlihat turun 80,65% dibanding periode yang sama bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 34,46 juta kg.
Berikutnya, Jawa Timur dengan volume impor tembaga dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 74 4,46 juta kg (turun 71,15%), volume impor tembaga dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 74 di Jawa Barat turun 82,7% menjadi 1,08 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya dan Jawa Tengah dengan volume impor tembaga dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 74 654,79 ribu kg (turun 89,78%)
(Baca: Volume Ekspor Ikan Kerang Kerangan Moluska dan Olahannya Provinsi Jawa Timur Maret 2025)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi yang mencatatkan volume impor tembaga dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 74 dengan jumlah tertinggi:
- DKI Jakarta 34,09 juta kg
- Kep. Riau 6,67 juta kg
- Jawa Timur 4,46 juta kg
- Jawa Barat 1,08 juta kg
- Jawa Tengah 654,79 ribu kg
- Sulawesi Selatan 641,97 ribu kg
- Sulawesi Tengah 397,25 ribu kg
- Maluku Utara 158,71 ribu kg
- Banten 120,39 ribu kg
- Sumatera Utara 70,92 ribu kg