Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total volume impor produk keramik asal pelabuhan kode hs 69 seluruh Indonesia pada Maret 2025 mencapai 48,44 juta kg.
Volume impor produk keramik asal pelabuhan kode hs 69 tersebut turun 47,05% dibandingkan bulan sebelumnya.
(Baca: Statistik Nilai Impor Barang dari Batu, Semen, Asbes, atau Mika asal Pelabuhan Kode Hs 68 Periode 2018-2025)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), DKI Jakarta tercatat dengan volume impor produk keramik asal pelabuhan kode hs 69 terbanyak, yaitu 13,47 juta kg. volume impor produk keramik asal pelabuhan kode hs 69 di DKI Jakarta saat ini setara dengan 27,81% dari total seluruh provinsi. Sulawesi tengah berada di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, volume impor produk keramik asal pelabuhan kode hs 69 di provinsi ini tumbuh -10,03%. Jumlah volume impor produk keramik asal pelabuhan kode hs 69 di provinsi ini dilaporkan 9,39 juta kg. Adapun untuk periode sebelumnya tercatat sebanyak 12,59 juta kg.
Berikutnya, volume impor produk keramik asal pelabuhan kode hs 69 di Kalimantan Utara di angka 6,95 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, volume impor produk keramik asal pelabuhan kode hs 69 di Jawa Timur turun 68,18% menjadi 4,16 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya dan Jawa Tengah dengan volume impor produk keramik asal pelabuhan kode hs 69 3,5 juta kg (turun 26,96%)
(Baca: Statistik Nilai Impor Aluminium dan Barang Daripadanya asal Pelabuhan Kode Hs 76 Periode 2018-2024)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi dengan volume impor produk keramik asal pelabuhan kode hs 69 jumlah tertinggi:
- DKI Jakarta 13,47 juta kg
- Sulawesi Tengah 9,39 juta kg
- Kalimantan Utara 6,95 juta kg
- Jawa Timur 4,16 juta kg
- Jawa Tengah 3,5 juta kg
- Sumatera Utara 3,39 juta kg
- Sumatera Selatan 1,63 juta kg
- Kep. Riau 1,46 juta kg
- Kalimantan Timur 1,25 juta kg
- Maluku Utara 1,15 juta kg