- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
International Monetary Fund (IMF) mencatat PDB Paritas Daya Beli (PPP) Senegal pada 2024 sebesar 210.55 Unit. Data ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Tren secara umum mengalami fluktuasi selama satu dekade terakhir.
Secara historis, PDB PPP Senegal mencapai titik tertinggi pada tahun 2015 dengan nilai 246.47 Unit, kemudian mengalami penurunan hingga mencapai titik terendah pada tahun 2024. Penurunan ini mengindikasikan potensi tantangan dalam daya beli masyarakat Senegal.
(Baca: PDB Menurut Daya Beli di Kolombia 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Senegal terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Tiga tahun terakhir menunjukkan angka PDB PPP Senegal adalah 215.32 (2022), 214.28 (2023), dan 210.55 (2024). Terjadi penurunan yang konsisten. Rata-rata PDB PPP Senegal selama tiga tahun terakhir adalah sekitar 213.38 Unit. Angka tahun 2024 lebih rendah dari rata-rata ini.
Jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (rata-rata sekitar 217.32 Unit), kinerja PDB PPP Senegal pada tahun 2024 juga menunjukkan penurunan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi Senegal, jika diukur dari PDB PPP, sedang mengalami kontraksi. Penurunan ini dimulai sejak 2015.
Anomali terjadi pada tahun 2022, di mana terdapat kenaikan sebesar 1.41% setelah penurunan yang signifikan pada tahun 2021 (-5.25%). Namun, momentum ini tidak bertahan lama, karena pada tahun 2023 dan 2024 kembali terjadi penurunan. Penurunan ini berlanjut hingga tahun 2024 dengan kontraksi turun 1.74%.
(Baca: PDB Menurut Daya Beli di Timor Timur 2024)
Dalam hal peringkat regional di Afrika, Senegal berada di posisi ke-19 pada tahun 2024. Peringkat ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di posisi ke-13. Penurunan peringkat ini mencerminkan bahwa negara-negara lain di Afrika mungkin mengalami pertumbuhan PDB PPP yang lebih baik.
IMF memproyeksikan PDB PPP Senegal akan terus menurun hingga tahun 2026, sebelum kemudian menunjukkan sedikit pemulihan pada tahun 2027 hingga 2030. Proyeksi ini mengindikasikan bahwa tantangan ekonomi yang dihadapi Senegal saat ini diperkirakan akan berlanjut dalam jangka pendek. Namun, perlu dicatat bahwa proyeksi ini dapat berubah tergantung pada berbagai faktor ekonomi global dan domestik.