Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Sawahlunto, pada 2023 tercatat Rp4825,3 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,46% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp4389,76 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,27%.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Subang pada 2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 68.054 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp71.210 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 121.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp725,98 ribujuta. Nominal ini tumbuh 4,86%.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 1,01% menjadi Rp582,28 ribujuta kemudian diikuti oleh sektor konstruksi tumbuh 5,84% menjadi Rp529,89 ribujuta.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Bangka Barat pada 2023)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah informasi dan komunikasi dengan PDRB Rp422,58 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 7,69% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp362,84 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kota Sawahlunto pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Sawahlunto ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi mencapai 16,44%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor industri pengolahan, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor konstruksi, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Real Estate,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Jasa Perusahaan.