Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Supiori, pada 2023 tercatat Rp1172,03 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 1,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1139,38 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 1,07%.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Polewali Mandar pada 2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 25.377 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp48.810 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 238.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor konstruksi menjadi unggulan.
Sektor konstruksi di Kabupaten Supiori merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2023 lalu dengan nilai mencapai Rp391,04 miliar. Nominal ini tumbuh 2,18% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp376,45 miliar.
Di urutan kedua adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 1,91% menjadi Rp304,11 miliar, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 0,01% menjadi Rp205,05 miliar.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Kaur pada 2023)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan PDRB Rp46,16 miliar. Sektor ini tercatat tumbuh 0,39% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp45,05 miliar.
Distribusi PDRB di Kabupaten Supiori pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Supiori ini adalah sektor konstruksi dengan kontribusi mencapai 29,97%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor jasa pendidikan, dan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Transportasi dan Pergudangan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.