Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Pagi Hari Diperdagangkan US$ 15.770 per Ton (Jumat, 15 November 2024)

1
Agus Dwi Darmawan 16/11/2024 10:58 WIB
Image Loader
Memuat...
Harga Komoditas Nikel untuk Tiga Bulan Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Westmetall mencatat harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan pada hari ini naik 0,93 persen menuju level US$ 15.770 per ton. Kenaikan harga ini termasuk yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata pergerakan harga dalam sepekan terakhir.

Kemarin, harga komoditas nikel mengalami lonjakan tertinggi pada Jumat, 15 November 2024 sebesar 0,93 persen. Sedangkan, perdagangan terhitung sejak awal tahun terus mengalami penurunan dengan pertumbuhan tahun berjalan (year to date) turun 6,13 persen.

(Baca: Tiga Hari Terakhir, Harga Perak Terus Turun)

Kondisi saat ini serupa dengan pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam satu hari terakhir yang sedang dalam tren menyusut.

Seminggu terakhir, pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan tumbuh -0,82 persen dengan rata-rata harga transaksi harian adalah US$ 16.060 per ton. Sedangkan dibanding posisi 30 hari yang lalu, pergerakan harga komoditas nikel telah tumbuh -11.55 persen. Bahkan dari harga tertingginya tahun ini di US$ 21.650 per ton, harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan telah turun 27.16 persen.

Secara tahunan, rata-rata perdagangan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam lima tahun terakhir dalam tren naik. Sementara itu, untuk pantauan harga secara bulanan, transaksi dalam 12 bulan terakhir cenderung menyusut. Tertinggi, harga rata-rata bulanan komoditas komoditas nikel pernah tercatat yakni pada Mei 2024 diharga US$ 19,77 ribu per ton.

(Baca: Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan Naik Menuju Level US$ 537 Bushel (Jumat, 15 November 2024))

Seperti diberitakan oleh Katadata, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan nilai ekspor nikel dan turunannya pada 2015 hanya senilai US$3 miliar. Ekspor nikel dan turunannya ini diprediksi akan naik hingga 20 kali lipat pada 2025 akibat program hilirisasi pemerintah Indonesia. Luhut mengklaim program hilirisasi membuat perekonomian nasional lebih baik dan stabil. Hal tersebut tercermin dalam pemerataan pembangunan di dalam negeri.

Data Populer

Lihat Semua