Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada Juni 2024, berkurang 0,21 juta jiwa menjadi 3,98 juta jiwa dibandingkan dengan Maret 2023. Sementara jika dibandingkan dengan September 2022, Jumlah penduduk miskin juga tercatat turun dari sebelumnya yang mencapai 4,24 juta jiwa.
Turunnya jumlah penduduk miskin di provinsi ini, turut memberikan dampak terhadap pengurangan persentase penduduk miskin . Persentase penduduk miskin di Jawa Timur pada Maret 2024, berkurang menjadi 9,79 persen dibandingkan dengan Maret 2023. Sementara dibanding September 2022, persentase penduduk miskin juga tercatat turun dari sebelumnya yang mencapai 10,49 persen.
(Baca: Data 2023: PDRB ADHB per Kapita Kabupaten Murung Raya Rp.106,75 Juta)
Berdasarkan wilayah, jumlah penduduk miskin berkurang 3,98 juta jiwa pada Maret 2024 dibanding Maret 2023 dan lebih rendah dibanding September 2022. Adapun Jumlah penduduk miskin di perkotaan berkurang 61,05 ribu menjadi 1,64 juta jiwa per Maret 2024. Sedangkan untuk jumlah penduduk miskin di perdesaan tercatat 2,34 juta jiwa.
(Baca: 11,39% Penduduk di Kota Sibolga Masuk Kategori Miskin)
Kondisi kemiskinan di Jawa Timur ini diperhitungkan berdasarkan garis kemiskinan makanan dan non-makanan yang tercatat sebesar Rp.460,91 ribu per kapita/bulan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), garis kemiskinan terbaru ini dengan rincian, Rp.384,43 ribu per kapita/bulan untuk kebutuhan makanan dan Rp.122,86 ribu per kapita/bulan untuk kebutuhan non-makanan.
Garis kemiskinan untuk daerah perdesaan sebesar Rp.488,44 ribu per kapita/bulan. Dengan rincian Rp.372,8 ribu per kapita/bulan untuk makanan dan Rp.128,51 ribu per kapita/bulan untuk non-makanan. Sementara, garis kemiskinan di daerah perkotaan Rp.522,69 ribu per kapita/bulan, dengan rincian, sebesar Rp.394,18 ribu per kapita/bulan untuk makanan dan Rp.128,51 ribu per kapita/bulan untuk non-makanan.