Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, volume ekspor barang-barang industri tekstil mencapai 786,91 juta ton pada Januari-Juni 2024.
Bobot itu naik 4,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar 750,84 juta ton pada Januari-Juni 2023.
Kendati mengalami kenaikan secara bobot, nilainya justru menurun. BPS mencatat, nilai FOB barang industri tekstil mencapai US$1,77 triliun sepanjang Januari-Juni 2024, turun 3,14% (yoy) dari periode tahun lalu sebesar US$1,83 triliun.
Barang yang paling banyak diekspor oleh Indonesia dari industri ini adalah serat stapel buatan, seberat 372,64 juta ton pada Januari-Juni 2024.
Volume barang tersebut naik 18,78% (yoy) dari sebelumnya 313,71 juta ton. Adapun kontribusi nilainya sebesar US$517,79 miliar pada Januari-Juni 2024.
Terbanyak kedua adalah benang pintal seberat 220,44 juta ton, ambruk 12,69% (yoy) dari sebelumnya yang sempat mencapai 252,48 juta ton.
Ketiga, serat atau benang atau strip filamen buatan sebanyak 57,24 juta, melonjak 25,39% (yoy) dari Januari-Juni 2023 sebesar 45,65 juta ton.
Keempat, kain tenunan, sebesar 51,27 juta ton pada Januari-Juni 2024. Volumenya minus 5,38% (yoy) dari sebelumnya sebesar 54,18 juta ton.
Kelima, barang tekstil lainnya, sebanyak 50,68 juta ton atau turun 4,17% (yoy) dari tahun lalu yang sebanyak 52,88 juta ton.
Berikut rincian lengkap volume barang-barang industri tekstil yang diekspor oleh Indonesia pada Januari-Juni 2024:
- Serat stapel buatan: 372.641.900 ton
- Benang pintal: 220.443.500 ton
- Serat/benang/strip filamen buatan: 57.243.300 ton
- Kain tenunan: 51.274.200 ton
- Barang tekstil lainnya: 50.684.200 ton
- Serat tekstil: 244.256.00 ton
- Kain rajutan: 10.045.500 ton
- Kain sulaman/bordir: 145.500 ton
- Sutra: 7.100 ton
- Total industri tekstil: 786.910.800 ton.
(Baca juga: Nilai Tambah Industri Tekstil Indonesia Menyusut)