PT PLN (Persero) memperbanyak infrastruktur charging station atau stasiun pengisian baterai untuk akselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Pada semester I-2024, tercatat ada 1.582 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di 1.131 lokasi di seluruh wilayah Indonesia. Jumlahnya meningkat 157% dibanding semester I tahun lalu (year-on-year/yoy) yang hanya 616 SPKLU.
Kemudian terdapat 2.182 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) serta 9.956 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Tanah Air.
Tak hanya stasiun pengisian umum, ada 14.524 home charging yang telah terpasang sepanjang paruh pertama tahun ini. Jumlahnya meningkat 334% secara tahunan (yoy).
“Dengan pertumbuhan EV yang semakin masif, tentu saja infrastruktur pendukung juga harus tersedia,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/8/2024).
Kendati demikian, ia menyebut PLN terbuka untuk kolaborasi untuk percepatan transisi energi di sektor transportasi.
Untuk layanan home charging, PLN bekerja sama dengan ATPM Mobil Listrik dan mengoperasikan aplikasi PLN Mobile agar setiap pelanggan kendaraan listrik bisa mendapatkan layanan tersebut.
Selain itu, PLN juga bermitra dengan berbagai perusahaan transportasi umum untuk mengembangkan infrastruktur stasiun pengisian daya baterai khusus bus listrik dan angkutan umum listrik.
“Tidak hanya kendaraan pribadi, transportasi umum sekarang sudah beralih ke kendaraan listrik. Maka dari itu, PLN menyediakan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat sehingga dapat menggunakan transportasi kendaraan listrik dengan nyaman dan aman,” kata Darmawan.
(Baca: ICCT: Indonesia Butuh 1,6 Juta Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik pada 2030)