Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Temanggung Capai 10,26% pada 2023

Demografi
1
Irfan Fadhlurrahman 30/06/2024 11:34 WIB
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mencapai 10,26% pada 2023.

Angka tersebut turun 4,73% dari tahun sebelumnya sebesar 14,99%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 6,53%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Temanggung lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Temanggung yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 10,26% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 34 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Tengah, PoU di Kabupaten Temanggung ada di urutan ke-17. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Salatiga (5,83%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Purworejo (14,71%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah pada 2023.

  1. Kota Salatiga: 5,83%
  2. Kabupaten Pekalongan: 6,73%
  3. Kota Semarang: 6,81%
  4. Kota Tegal: 7,16%
  5. Kota Pekalongan: 7,76%
  6. Kabupaten Demak: 7,77%
  7. Kabupaten Pati: 7,78%
  8. Kota Surakarta: 7,92%
  9. Kabupaten Semarang: 8,28%
  10. Kabupaten Kudus: 8,36%

(Baca: Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Buton Selatan Turun 2,43% Setahun Terakhir)

Data Populer
Lihat Semua