Pemanasan global bisa menimbulkan berbagai jenis bencana, salah satunya kekeringan.
Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), populasi yang terancam kekeringan akibat pemanasan global bisa mencapai kisaran 1 miliar orang.
(Baca: Bumi Makin Panas, Biaya Ketahanan Pangan Makin Mahal)
IPCC memproyeksikan, jika suhu rata-rata bumi naik 1,5 derajat Celsius (°C) dibanding era pra-industri (1850-1900), populasi yang rentan kekeringan mencapai 951 juta orang.
Kemudian jika suhu rata-rata bumi naik 2 °C, ancaman kekeringan meluas ke 1,15 miliar orang.
Populasi rentan kekeringan juga bisa mencapai 1,28 miliar orang, jika kenaikan suhu bumi sampai 3 °C di atas era pra-industri.
Menurut IPCC, bencana kekeringan itu bisa membuat sumber air berkurang atau hilang, memicu degradasi lingkungan, menurunkan produksi pertanian, hingga melahirkan masalah sosial-ekonomi.
"Kombinasi dari variabilitas iklim, perubahan iklim antropogenik, dan perubahan lahan menjadi gurun (desertification) akan mendorong kemiskinan, kerawanan pangan, dan peningkatan penyakit," kata IPCC dalam Special Report on Climate Change and Land (2019).
"Perempuan akan lebih terdampak dibanding laki-laki, khususnya di wilayah dengan ketergantungan tinggi pada sektor pertanian," lanjutnya.
Untuk mencegah risiko tersebut, IPCC menyatakan masyarakat global perlu menjaga agar kenaikan suhu bumi tidak melebihi 1,5 °C, salah satunya dengan mengurangi emisi gas rumah kaca secara masif.
(Baca: Cegah Pemanasan Global, Emisi GRK Harus Turun Minimal 43%)