Saham Perusahaan Senjata AS Menguat di Tengah Perang Israel-Palestina

Pasar
1
Adi Ahdiat 17/10/2023 18:10 WIB
Pergerakan Harga Saham Perusahaan Senjata AS Lockheed Martin (2-16 Oktober 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Lockheed Martin Corporation (LMT) adalah perusahaan pedagang senjata terbesar di Amerika Serikat (AS) sekaligus di skala global.

Adapun harga sahamnya tercatat menguat sejak perang Israel-Palestina meletus pada Sabtu (7/10/2023).

(Baca: 10 Hari Perang Israel-Palestina, Korban Jiwa Tembus 4.100 Orang)

Sehari sebelum perang berkecamuk, yakni Jumat (6/10/2023), harga saham Lockheed Martin (LMT) di New York Stock Exchange (NYSE) masih US$400,73.

Kemudian pada hari perdagangan pertama setelah perang meletus, yakni Senin (9/10/2023), harga saham LMT langsung melonjak 8,9% menjadi US$436,53.

Adapun sampai hari ke-10 perang, yakni Senin (16/9/2023), harga saham LMT sudah mencapai US$440,41.

(Baca: Daftar Negara Pemasok Senjata untuk Israel, AS Teratas)

Hal serupa dialami Raytheon Technologies (RTX), perusahaan pedagang senjata terbesar ke-2 global yang bermarkas di AS.

Pada hari perdagangan pertama setelah deklarasi perang Israel, harga saham RTX melonjak 4,6%.

Tren penguatan terus berlanjut hingga pada hari ke-10 perang, yakni Senin (16/9/2023), harga saham RTX mencapai US$73,98, level tertingginya sejak awal bulan ini.

Kendati begitu, menurut Douglas Harned, analis dari lembaga manajemen aset Bernstein, kenaikan saham perusahaan senjata di masa perang umumnya terbatas.

"Saham-saham perang biasanya langsung naik setelah ada guncangan geopolitik. Namun, sejarah menunjukkan kenaikan tersebut umumnya terhenti dan tidak berkelanjutan,” kata Douglas Harned, disiarkan Forbes, Rabu (11/10/2023).

"Untuk melanjutkan kenaikan, saham-saham sektor pertahanan memerlukan adanya kenaikan signifikan dalam anggaran pertahanan AS, yang merupakan pendorong utama kinerja sektor tersebut," lanjutnya.

(Baca: Seminggu Perang, Harga Saham Teknologi Militer Israel Menguat)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua