Perang skala besar antara Israel dan Palestina kembali meletus awal Oktober 2023. Perang kali ini berawal dari aksi kelompok militan Palestina, yaitu Harakat al-Muqawamah al-Islamiyyah (Hamas), yang menghujani wilayah Israel dengan roket pada Sabtu (7/10/2023).
Kemudian pada Minggu (8/10/2023) Israel menyatakan perang dan mulai meluncurkan serangan balasan. Ini merupakan deklarasi perang Israel pertama dalam 50 tahun terakhir, sejak Perang Yom Kippur pada 1973.
(Baca: Belanja Militer Israel Terbesar ke-2 di Timur Tengah, Bagaimana Palestina?)
Adapun dalam 5 hari perang Israel-Palestina terkini, total jumlah korban jiwa dari kedua belah pihak mencapai sekitar 2.300 orang, dan korban luka sekitar 8.900 orang.
"Pemboman besar-besaran Israel dari udara, laut, dan darat terus berlanjut hampir tanpa henti di seluruh Jalur Gaza. Kelompok bersenjata Palestina di Gaza pun terus menembakkan roket ke pusat-pusat permukiman Israel," kata United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dalam laporannya, Rabu (11/10/2023).
Menurut data yang dihimpun OCHA, sampai Rabu malam (11/10/2023) jumlah korban jiwa dari pihak Palestina mencapai 1.126 orang, dan korban luka-luka 5.766 orang.
Jika dirinci berdasarkan lokasinya, korban Palestina paling banyak berada di Gaza, yakni korban jiwa 1.100 orang dan korban luka 5.339 orang. Sementara, di wilayah Tepi Barat korban jiwanya 26 orang dan korban luka 427 orang.
Di sisi lain, korban jiwa dari pihak Israel mencapai 1.200 orang dan korban luka 3.192 orang.
OCHA juga mencatat, perang ini telah memaksa ratusan ribu orang untuk mengungsi dari tempat tinggalnya.
"Pemboman besar-besaran Israel dari udara, laut, dan darat hampir tanpa henti di seluruh Jalur Gaza. Banyak bangunan tempat tinggal di daerah padat penduduk yang menjadi sasaran, terutama di wilayah Gaza Utara dan Kota Gaza, sehingga menyebabkan korban jiwa di kalangan orang tua, perempuan, dan anak-anak," kata OCHA, Rabu (11/10/2023).
"Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Gaza, setidaknya 2.540 unit rumah telah hancur atau rusak parah dan tidak bisa dihuni, kemudian 22.850 rumah lainnya rusak sedang hingga ringan."
"Jumlah kumulatif pengungsi meningkat 30 persen dalam 24 jam terakhir, kini total pengungsi berjumlah 338.934 orang, lebih dari dua pertiganya berlindung di pos pengungsian UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees)," kata OCHA.
(Baca: Daftar Negara Pemasok Senjata untuk Israel, AS Teratas)