Harga minyak dunia naik sepanjang kuartal III 2023, setelah cenderung turun pada paruh pertama tahun ini.
Menurut data Bank Dunia, rata-rata harga minyak mentah Brent pada September 2023 mencapai US$94 per barel. Harganya naik 9% dibanding Agustus 2023 (month-on-month/mom), serta lebih mahal 13% dibanding posisi awal tahun (year-to-date/ytd).
Dalam periode sama, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga naik 10% (mom) serta meningkat 14% (ytd) menjadi US$89,58 per barel.
Pada September 2023, harga minyak dunia pun menyentuh rekor tertinggi sejak awal tahun, seperti terlihat pada grafik di atas.
Hal ini juga memicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di Indonesia, seperti Pertamax, Pertamax Green, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
(Baca: Harga BBM Pertamina Non-Subsidi Naik Lagi per 1 Oktober 2023, Ini Rinciannya)
Kenaikan harga minyak dunia pada kuartal III 2023 salah satunya dipengaruhi pengurangan pasokan dari Arab Saudi.
Arab Saudi sudah memangkas produksi minyak mereka sejak Juli 2023. Awalnya, pemangkasan produksi ini diagendakan berakhir pada September 2023. Tapi, belakangan mereka menyatakan pemangkasan akan berlanjut sampai akhir tahun ini.
"Pemangkasan produksi minyak yang mulai berlaku pada Juli 2023 akan berlanjut untuk tiga bulan ke depan, sampai akhir Desember 2023," kata Kementerian Energi Arab Saudi dalam keterangan resminya yang dirilis Arab News, Selasa (5/9/2023).
Menurut U.S. Energy Information Administration (EIA), kebijakan Arab Saudi tersebut berdampak pada turunnya stok minyak global, serta mempengaruhi gejolak herga minyak sampai beberapa bulan mendatang.
"Arab Saudi mengumumkan akan melanjutkan pemangkasan produksi minyak sebanyak 1 juta barel per hari sampai akhir tahun ini. Menurut perkiraan kami, dengan adanya pemangkasan ini stok minyak global akan turun 0,2 juta barel per hari pada kuartal IV 2023," kata EIA dalam Short-Term Energy Outlook edisi September 2023.
"Kami memperkirakan rata-rata harga minyak mentah Brent mencapai US$93 per barel pada kuartal IV 2023. Perkiraan harga ini didukung turunnya stok minyak dunia," kata EIA.
(Baca: 14 Proyek Infrastruktur Prioritas Warga Global, Energi Surya Teratas)