Kemunculan e-commerce memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha untuk menjangkau konsumen yang lebih luas lagi. Meskipun begitu, rupanya masih banyak pemilik usaha lokal yang belum merambah bisnis digital.
Fenomena tersebut terekam dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) bertajuk Statistik eCommerce 2023. Terdapat sejumlah alasan para pelaku usaha lokal tidak menggunakan e-commerce, paling banyak karena nyaman berjualan langsung.
"Ditemukan masih banyak usaha yang belum melakukan e-commerce pada 2022. Alasan terbanyak (78,12%) lebih nyaman berjualan secara langsung (offline)," tulis BPS dalam laporannya.
Adapun pelaku usaha yang mengaku tidak tertarik berjualan secara online, proporsinya mencapai 29,94%.
Kemudian disusul oleh pelaku usaha yang tidak beralih ke e-commerce lantaran merasa kurang pengetahuan atau keahlian, yakni sebanyak 27,83%.
Sementara itu, ada 13,80% pelaku usaha memiliki alasan lainnya.
BPS mensurvei 31.753 sampel usaha e-commerce di 34 provinsi dan 302 kabupaten/kota. Sampel dalam survei ini pelaku usaha yang menggunakan internet untuk menerima pesanan atau penjualan barang/jasa selama 2022.
(Baca juga: Makanan dan Minuman Jadi Jenis Usaha Terbanyak di E-commerce RI 2022)