Pasar e-commerce Indonesia pada 2024 tumbuh lebih kuat dibanding tahun lalu.
Hal ini terlihat dari laporan riset e-Conomy SEA 2024 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company.
(Baca: Indonesia, Pasar E-Commerce Terbesar di Asia Tenggara 2024)
Google, Temasek, dan Bain & Company mengukur nilai ekonomi digital di negara-negara Asia Tenggara berdasarkan gross merchandise value (GMV), yakni nilai produk barang/jasa yang terjual dalam periode tertentu.
Pada 2023 nilai GMV e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai US$59 miliar, tumbuh 1% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Kemudian pada 2024 tingkat pertumbuhannya diproyeksikan menguat jadi 11% (yoy), dengan estimasi nilai GMV mencapai US$65 miliar.
Seiring dengan naiknya laju pertumbuhan, Google, Temasek, dan Bain & Company menilai persaingan e-commerce di Indonesia semakin ketat.
"Sebuah perusahaan media sosial terkemuka mengakuisisi e-commerce lokal yang populer untuk melanjutkan pengoperasian bisnisnya di Indonesia," kata mereka dalam laporannya.
"Langkah ini telah meningkatkan persaingan pasar, dan membuat platform lain meninjau ulang dan memperkuat strategi pertumbuhan bisnis mereka guna mempertahankan pangsa pasar," lanjutnya.
(Baca: Jumlah Pengguna E-Commerce di Indonesia Meningkat 2020-2024)