Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan telah mendeklarasikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pada Sabtu (2/9/2023).
Banyak pihak berspekulasi, langkah ini diambil Anies untuk menggaet suara pemilih PKB dari kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur.
Lantas, seberapa besar peran PKB dalam menarik suara pemilih NU?
Menurut pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, PKB bukan satu-satunya partai politik (parpol) pilihan warga Nahdliyin.
"Data menunjukan ternyata pemilih NU sebenarnya menyebar ke banyak sekali partai, dan bahkan PKB bukanlah partai yang paling favorit di kalangan pemilih NU," tutur Denny JA dalam keterangan di akun Instagram miliknya, Senin (4/9/2023).
Menurut survei LSI Denny JA, PDIP jadi parpol yang meraih elektabilitas tertinggi di kalangan pemilih NU, yakni 21,9%.
Kemudian ada Gerindra yang elektabilitasnya di kalangan warga Nahdliyin mencapai 13,6%.
Di bawahnya, ada PKB dengan persentase suara dari warga Nahdliyin 11,6%. Elektabilitasnya selisih tipis dengan Golkar yang meraih 11,2%.
(Baca juga: Anies Gandeng Cak Imin, Peta Koalisi Pemilu 2024 Berubah)
Menurut Denny JA, elektabilitas PKB di kalangan warga Nahdliyin dipengaruhi oleh sejarah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan pendiri PKB Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Ia menyebutkan, sebagian pemilih NU masih memendam kekecewaan kepada Cak Imin yang dianggap telah menyingkirkan Gus Dur. Ditambah lagi, isu tersebut masih dihembuskan putri Gus Dur, Yenny Wahid, yang secara terbuka menyatakan oposisi terhadap Cak Imin.
"Itulah sebabnya mengapa di kalangan pemilih NU, PKB bahkan bukan partai favorit," kata Denny JA.
Sebagai catatan, survei basis pemilih NU ini belum dirinci lebih lanjut oleh Denny JA. Namun, survei ini termasuk dalam rangkaian survei nasional LSI Denny JA periode Agustus 2023 yang melibatkan 1.200 responden, sampel dipilih menggunakan metode multistage random sampling.
Data ini dikoleksi pada 1-8 Agustus 2023 menggunakan metode wawancara tatap muka dengan kuesioner, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Adu Elektabilitas AHY vs Cak Imin, Siapa Lebih Unggul?)