Menurut data Global Energy Monitor, pada 2023 ada 53 unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang sedang dalam tahap konstruksi di Indonesia.
Jika pembangunannya sudah rampung, seluruh PLTU baru tersebut diperkirakan memiliki total kapasitas 14,49 gigawatt (GW).
(Baca: 10 Perusahaan Pemilik PLTU Batu Bara Terbesar di Indonesia, PLN Teratas)
PLTU batu bara yang masih dalam tahap konstruksi paling banyak berada di Sulawesi Tengah, dengan akumulasi kapasitas 5,24 GW.
Pembangunan PLTU baru dengan kapasitas besar juga terdapat di Maluku Utara, Banten, Sumatra Selatan dan Jawa Barat, dengan rincian kapasitas seperti terlihat pada grafik.
Menurut Global Energy Monitor, sebagian besar PLTU yang belum rampung di Indonesia merupakan pembangkit listrik eksklusif untuk memasok kebutuhan energi industri, seperti industri pengolahan aluminium, kobalt, dan nikel yang terkait rantai pasokan baterai dan kendaraan listrik.
Global Energy Monitor pun mengkritisi hal ini, karena berpotensi menghambat komitmen pengurangan emisi karbon yang tertuang dalam Perjanjian Iklim Paris.
"Kawasan industri merupakan proyek strategis nasional bagi Indonesia. Tapi, kurangnya perencanaan berkelanjutan untuk memasok listrik bagi proyek-proyek tersebut dapat menjadi tantangan bagi ambisi nol emisi karbon di Indonesia," kata Global Energy Monitor dalam laporan Boom and Bust Coal 2023.
(Baca: 10 Negara dengan Emisi PLTU Batu Bara Terbesar di Dunia, Ada Indonesia)