Waskita Karya Masih Dipercaya Pemerintah, Meski Rugi Rp2 Triliun per Semester I 2023

Pasar
1
Adi Ahdiat 03/08/2023 18:30 WIB
Pendapatan dan Kerugian* Waskita Karya per Semester I (2022-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan rugi yang dapat diatribusikan ke pemilik perusahaan sebesar Rp2,07 triliun pada semester I 2023.

Angka tersebut naik 776% atau membengkak sekitar 8 kali lipat dibanding kerugian semester I tahun lalu.

Kendati mencetak kerugian besar, badan usaha milik negara (BUMN) bidang konstruksi ini masih dipercaya oleh pemerintah.

"Alhamdulillah sampai saat ini pemerintah masih percaya dengan menunjuk Waskita untuk mengerjakan proyek-proyek strategis nasional," kata Ermy Puspa Yunita, SVP Corporate Secretary Waskita Karya, dalam siaran persnya, Selasa (18/7/2023).

Menurut Ermy, pada Juni 2023 Waskita Karya berhasil membukukan kontrak baru senilai Rp7,82 triliun, dan mayoritasnya (66,24%) berasal dari proyek pemerintah.

Nilai kontrak baru itu ada pula yang berasal dari proyek anak perusahaan (18,85%), proyek BUMN/BUMD (13,62%), dan proyek swasta (1,29%).

(Baca: BUMN Dominasi Proyek Infrastruktur Terbesar RI pada 2020)

Ermy juga mengungkapkan, saat ini perusahaannya tengah fokus mengerjakan 7 paket proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru, dengan porsi yang digarap Waskita Karya senilai Rp4,33 triliun.

Beberapa proyek IKN yang digarap Waskita Karya adalah:

  • Proyek Jalan Tol IKN Ruas 5A;
  • Proyek Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4;
  • Proyek Gedung Sekretariat Presiden dan Fasilitas Gedung Penunjang;
  • Proyek Gedung dan Kawasan Kementerian Koordinator (Kemenko) Paket 3;
  • Proyek Gedung dan Kawasan Kemenko Paket 4;
  • Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, 3; dan
  • Proyek Jalan Feeder Distrik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)

Manajemen Waskita Karya menyatakan, saat ini mereka fokus meningkatkan kapabilitas terhadap sumber daya manusia, value engineering, serta pengembangan teknologi dan digitalisasi.

"Kami sudah mulai menerapkan hal ini pada proyek-proyek on going, terutama di proyek IKN. Perseroan juga mempekerjakan pekerja lokal sebanyak 60% lebih di proyek-proyek IKN," kata Ermy.

Ia juga menyebut Waskita Karya berkomitmen meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik, serta manajemen risiko yang hati-hati di setiap lini perusahaan.

"Saat ini Perseroan sangat selektif dalam memilih proyek, terutama dalam hal kepastian pembayaran, terdapat uang muka dan monthly payment serta sudah melalui Komite Manajemen Risiko Konstruksi," kata Ermy.

(Baca: Direkturnya Jadi Tersangka Korupsi, Waskita Karya Masih Merugi sejak Pandemi)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua