Sebagai ibu kota negara, DKI Jakarta kerap dipadati penghuni asli hingga perantau. Tak sedikit orang dari luar pulau yang bermigrasi ke daerah yang juga jadi sentra bisnis demi mencari nafkah.
Melalui Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menghimpun jumlah angkatan kerja wilayah ini selama dua tahun terakhir. Angkatan kerja mencakup penduduk yang bekerja hingga pengangguran.
Angkatan kerja di DKI Jakarta mencapai 5,25 juta orang pada 2022. Angka ini naik 0,45% dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar 5,17 juta orang pada 2021.
Adapun penduduk yang bekerja mencapai 4,87 orang pada 2022, atau naik 1,32% (yoy) yang sebesar 4,73 juta orang pada 2021.
Selanjutnya pengangguran, yang mencapai 377 ribu orang pada 2022. Angka ini mengalami penurunan atau -1,32% (yoy) yang mencapai 440 ribu orang pada 2021.
Di luar angkatan kerja, DKI Jakarta juga dipadati kelompok bukan angkatan kerja, sebanyak 3,075 juta pada 2022.
Kelompok ini menghitung siswa yang sekolah sebanyak 740 ribu orang; pekerja atau mengurus rumah tangga sebesar 1,85 juta orang; dan lainnya 581 ribu orang pada 2022.
(Baca juga: 496 Tahun Berdiri, Bagaimana Indeks Pembangunan Manusia DKI Jakarta Saat Ini?)