Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi berasal dari pendidikan menengah, yakni SMA dan kejuruan, sebesar 8,41% dari total TPT Februrari 2023.
Data itu mengindikasikan adanya penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada lulusan pendidikan tingkat menengah. BPS lantas membandingkan dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah.
"Sementara mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja dan dapat dilihat dari TPT penduduk yang tidak pernah sekolah atau tidak pernah mengenyam bangku sekolah yang relatif lebih rendah, hanya sebesar 1,64%," tulis BPS dalam laporan Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia Februari 2023.
Sementara untuk TPT dari tingkat pendidikan tinggi mencapai 5,59%. Proporsi ini terbesar kedua. Selanjutnya, TPT dari tingkat sekolah dasar sebesar 3,85%.
(Baca juga: Awal 2023, Ada 7,9 Juta Pengangguran di Indonesia)
BPS menjelaskan, jika dibandingkan survei sebelumnya pada Agustus 2022, TPT Februari 2023 mengalami penurunan pada dua kategori pendidikan, yaitu tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Namun, jika dibandingkan dengan kondisi setahun terakhir (year-on-year/yoy) Februari 2022 tampak bahwa TPT mengalami penurunan hampir pada semua kategori pendidikan kecuali kategori tidak pernah sekolah.
TPT sendiri dihitung dari persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.
Data yang diambil dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) ini menunjukkan TPT mencapai 5,45% pada Februari 2023.
"Berarti dari 100 orang angkatan kerja di Indonesia, terdapat sekitar 5 orang penganggur," kata BPS.
Apabila dibandingkan dengan kondisi Februari 2022, TPT pada Februari 2023 mengalami penurunan sebesar 0,38% poin. Sedangkan dibandingkan Agustus 2022 juga mengalami penurunan, sebesar 0,41% poin.
(Baca juga: Jebolan Perguruan Tinggi Mendominasi Partisipasi Angkatan Kerja pada 2022)