Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sampai September 2022 Indonesia memiliki 68 ruas jalan tol yang sudah beroperasi dengan panjang total 2.545 kilometer (km).
Selain itu, ada pula 27 ruas jalan tol yang masih dalam tahap pembangunan dengan panjang total 1.813 km.
Proyek jalan tol yang belum rampung paling banyak berada di ruas utama Trans Sumatera, dengan panjang 925,55 km.
Kemudian pembangunan di ruas Non-Trans Jawa mencapai 429,17 km, Jabodetabek 271,95 km, dan Trans Jawa 185,65 km. Jika digabungkan, proyek jalan tol baru di Pulau Jawa ini totalnya mencapai 886,77 km.
Jalan tol adalah jalan bebas hambatan yang merupakan bagian dari jalan nasional. Tak seperti jalanan biasa yang bisa diakses cuma-cuma, pengguna jalan tol diwajibkan untuk membayar retribusi.
Adapun jalan tol memiliki peran strategis untuk mempermudah pergerakan barang dan jasa antarwilayah, dan dengan demikian bisa mengurangi biaya logistik.
Namun, sampai September 2022 belum ada rencana pembangunan jalan tol baru di Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Secara keseluruhan, pembangunan jalan tol Indonesia paling banyak muncul pada era pemerintahan Presiden Jokowi.
Sejak awal masa kepemimpinan Jokowi tahun 2014 sampai Februari 2022, ada 36 ruas jalan tol baru yang beroperasi dengan panjang total 1.569,17 km.
Sementara pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), jalan tol baru yang beroperasi hanya 352,22 km.
(Baca: Ini Panjang Jalan Tol yang Beroperasi dari Era Soeharto sampai Jokowi)